Friday, February 28, 2014

Pizza Date


Enzo dan Dante suka sekali makan pizza dan pasta. Kalau sedang tidak memasak di rumah, saya akan mengajak mereka makan pizza. Masing-masing bisa habis satu loyang sendiri, lho! Lapar mungkin ya, karena dari sekolah ke kedai pizza, kami tempuh dengan berjalan kaki. Setelah kenyang dengan pizza, saya mengajak mereka ke toilet, lalu ke Dino Park, play land di dalam mall yang sama. 



Kalau hari biasa, pengunjung Dino Park tidak terlalu penuh, jadi mbak-mbak dan mas-mas pegawainya bisa diberdayakan untuk mengawasi Enzo dan Dante sementara saya tinggal untuk berbelanja sayuran dan buah-buahan di swalayan di dalam mall. 

 

Selesai berbelanja, saya menjemput mereka, lalu pulang - kali ini naik ojek agar lekas sampai. Sampai di rumah, tinggal tidur siang. Kalau puas bermain dan happy tummy seperti ini, tidurnya nyenyak sekali, saya pun dicium-cium terus oleh Enzo dan Dante. Selalu menyenangkan kencan bersama anak-anak ini :*


Monday, February 24, 2014

Danau Rawa Indah


Dante senang sekali saat saya ajak lari pagi. Dia senang jika kami melewati Danau Rawa Indah di Bukit Permai Cibubur. Berlari di sepanjang danau ini menyenangkan sekali, tapi kami tidak pernah melakukannya terlalu pagi. Kami biasa berlari di sini saat matahari mulai muncul, paduan sinar matahri pagi dan oksigen dari pepohonan sepanjang danau menyegarkan sekali. Bila terlalu pagi, jujur saja, suasananya agak menakutkan,  sunyi senyap, agak gelap, dan masih banyak serangga - saya rasa :)  Saat melewati danau, Dante senang berdiri agak lama memandangi danau, dia berharap akan muncul buaya tiktok dari situ. Penasaran sekali ingin menyapa buaya. Padahal kan, di situ sepertinya nggak ada buaya, ya!



Setelah melewati danau, kami berlari menuju pasar kecil di dalam komplek. Saya biasa membeli sayuran segar, biasanya wortel dan brokoli. Tapi, kalau pembelinya banyak, biasanya saya hanya lewat atau membeli air mineral saja.
 

Kalau badannya sedang fit, Dante senang sekali berlari mendahului saya. Dia juga nggak keberatan bila saya foto. Bahkan, kalau moodnya sedang bagus seperti ini, Dante akan tersenyum melihat kamera. Senang sekali rasanya! Hati saya berbunga-bunga rasanya :) Berlebihan yaa...? Maklum, Dante biasanya tidak terlalu suka kalau saya lebay mengambil fotonya, apalagi bila disuruh-suruh untuk senyum.
 

Every cliche about kids is true; they grow up so quickly, you blink and they’re gone, and you have to spend the time with them now. But that’s a joy. 
(Liam Neeson)
 



 

Friday, February 21, 2014

Tuna Dabu-Dabu



Kami adalah keluarga penyuka ikan, salah satunya ikan tuna. Ikan tuna lezat dan bergizi, mengolahnya pun mudah dan cepat. Saya biasa membelinya sudah dalam bentuk fillet, jadi tidak perlu repot membersihkannya, tinggal dicuci bersih dengan air mengalir saja.

Untuk bumbunya, biasanya saya membuat dabu-dabu untuk saya dan suami. Sedangkan untuk Enzo dan Dante, biasa memakai saus tomat dan mayonaise, atau dimakan tanpa saus.


Bahan :

  • Fillet ikan tuna, potong dadu
  • Telur, tepung dan minyak untuk menggoreng ikan tuna

  • 3 siung bawang merah, cincang
  • 6 butir cabe rawit, iris-iris tipis
  • 1 buah tomat mengkal, buang bijinya, iris dadu
  • 1 buah jeruk nipis (sesuai selera)
  • 1 sendok minyak goreng
  • garam dan gula pasir secukupnya

Cara membuat :

  1. Celupkan ikan tuna pada telur yang sudah dikocok dan gulingkan pada tepung, lalu goreng hingga matang.
  2. Campurkan semua bahan dabu-dabu yang sudah dicincang; saya menguleknya sebentar (tidak sampai halus) agar lebih kuat rasa dan aromanya.
  3. Beri perasan jeruk nipis.
  4. Taburkan garam secukupnya.
  5. Tambahkan satu sendok minyak goreng, aduk rata.

Catatan :
  • Bila anak-anak suka, bisa dibuatkan tanpa cabe rawit. 
  • Resep asli menggunakan tambahan minyak goreng 1-2 sendok makan. Minyak goreng bisa melarutkan atsiri dari cabe rawit, jadi pedasnya lebih terasa. Ibu saya dulu menggunakan minyak panas bekas menggoreng ikan, jadi rasanya lebih mantap! Apalagi bila dimakan bersama nasi panas dan disuapi dengan tangan ibu, lezatnya tak terkira! Bisa minta tambah berkali-kali :)
  • Untuk anak-anak, saya menggunakan minyak zaitun.
  • Ikannya tidak harus ikan tuna, ikan laut yang lainpun lezat dimakan bersama dabu-dabu.
Selamat mencoba, semoga suka! :)
 

Monday, February 17, 2014

What Your Coffee Says About You



Saya pernah mendengar suatu nasihat tentang kopi. Katanya, tirulah sifat kopi: harum, kuat dan bijaksana. Dengan menikmati kopi, kita menikmati keadaan, bersyukur dan bijaksana menghadapi masalah. Oh yaa? Hehehe..bisa aja deh.

Saya sendiri hanya suka wangi kopi. Aroma kopi mengingatkan saya tentang memori masa kecil, ibu yang pecinta kopi, dan bapak yang selalu membagi kopinya - membiarkan saya menyeruput kopi di piring kecil tatakan gelas milik bapak. Saya ingat, saya selalu becermin setelah menyeruputnya, karena saya jadi punya kumis! Saya juga ingat,akhirnya ibu membuatkan saya kopi di gelas sendiri, dengan mencampurkan banyak susu.

Sampai saat ini, saya hanyalah penikmat aroma kopi - dan susu. Jadi jenis kopi saya adalah frappucino - dan kayaknya memang benar sih, saya hanya ngaku-ngaku suka kopi, padahal saya sukanya es krim! :D
Nah, kalau kamu sendiri, termasuk penyuka kopi jenis apa?

Friday, February 14, 2014

Peluk


Saya dan Pop adalah pasangan yang senang berpelukan. Mau tidur, pelukan. Bangun tidur, pelukan juga. Bahkan saat berpapasan di dapur, ruang makan, tempat seterika baju, pelukan juga :D
*manis manja group*

 

Berpelukan bermanfaat bagi kami. Dengan berpelukan kami merasa tenang, saling memberikan dukungan, juga mendekatkan hubungan. Apalagi ditambah dengan pijatan!
Hahaha... #ngarep
Saya jadi mengerti, kenapa Teletubbies senang berpelukan. Semakin empuk, semakin enak acara pelukannya :D
Berpelukaaaan :)


 


A hug is the perfect gift- 
one size fits all and nobody minds if you exchange it. 
[Irvin Ball] 
 

Monday, February 10, 2014

Panjat Dinding


Dante menyukai aktivitas yang menantang, salah satunya panjat dinding. Saya ikut mendukung hobinya ini, jadi saya biarkan dia bermain-main di climbing wall di taman sekolahnya. Dante tidak suka dilarang, jadi saya hanya memperhatikan saja, sesekali mengingatkannya untuk berhati-hati dan berpegangan dan berpijak dengan baik. Tap, tap, tap, kelihatannya Dante melakukannya dengan mudah. Memang sih, dindingnya tidak terlalu tinggi, tapi begitu saya coba, hiii..gemetar juga :D

 

Panjat dinding ini banyak manfaatnya: membantu melatih fisik, memperkuat otot, meningkatkan fleksibilitas, melatih keseimbangan, dan membakar kalori. Selain itu, panjat dinding juga bisa membuat stamina tubuh menjadi lebih baik, melatih kedisiplinan karena konsentrasi harus maksimal dan fokus.
 

Saya memang tidak banyak berbicara saat memperhatikan Dante memanjat. Karena kegiatan ini perlu konsentrasi dan strategi juga agar bisa mencapai puncak. Takutnya kalau saya panikan dan banyak bicara, Dante jadi nggak bisa konsentrasi dan koordinasi mata, tangan, kaki, dan keyakinannya jadi goyah. 

 

Hal yang paling menyenangkan dari panjat dinding ini adalah ketika sampai di puncak. Dante suka berlama-lama duduk di atas melihat-lihat pemandangan. Saat ini saya hanya membatasi Dante sampai tujuh kali naik turun, karena saya khawatir Dante lelah dan terjatuh. Saya memiliki pengalaman buruk dengan "jatuh", tahun 2011 lalu, Dante pernah patah tulang ringan karena jatuh dari kursi.

Tapi saya setuju kalau kegiatan panjat dinding ini bermanfaat bagi saya dan anak-anak. Saya belajar memberi kepercayaan untuk anak-anak, dan anak-anakpun belajar untuk mandiri dan bertanggung jawab atas keselamatannya sendiri. Dan yang terpenting, kegiatan panjat dinding ini memberikan kebahagiaan untuk anak-anak!

Tuesday, February 04, 2014

Bring Someone We Love To Run

Awal Februari ini saya berlari pagi bersama Enzo. Pagi ini cuaca Cibubur cukup cerah, jadi saya tidak ingin kehilangan kesempatan menikmati udara pagi. Lagi pula suntuk juga bermain di dalam rumah terus, otak sepertinya kekurangan oksigen.Seperti biasa, Enzo bersemangat lari mendahului saya. Kalau lelah dia berhenti untuk minum lalu kembali berlari menyusul saya. 


Enzo sesekali menawarkan diri untuk mengambil foto saya. Katanya, Mama terlihat cantik kalau pakai baju pink :) Foto hasil jepretan Enzo ini bagus lho, menurut saya, untuk ukuran anak usia 5 tahun. Senang deh, sekarang Mama punya fotografer pribadi, hihihi... *mama irit* Saya juga suka dengan Slimfit Fuschia The Urban Fit Shirt dari League ini. Designnya keren, warnanya cerah, long sleeves, dan bahannya ringan dan cepat kering. Bagi Urban Mama yang ingin membelinya, sila pesan di theurbanmama.com/goodies ya, semoga masih kebagian karena limited edition.
 

Saya sangat menikmati berolahraga bersama Enzo dan Dante, bahkan bila berlari sendiri atau bersama teman-teman pelari, rasanya hampa deh kalau gak ditemani Enzo atau Dante. Tapi itu sih karena saya jadi merasa paling lambat larinya diantara teman-teman pelari *minder* dan kalau lari sendiri, saya sering  mengantuk atau tiba-tiba mellow kangen bercanda dan ketawa-ketiwi sama Enzo dan Dante. Pokoknya, lari bersama orang-orang yang kita sayang itu menyenangkan sekali, gak terasa jaraknya dan gak terasa waktunya, senang yang ada. Enzo dan Dante juga sama, selalu senang berolahraga bersama Mama, karena setelah itu Mama suka traktir makanan kesukaan mereka, seperti salmon sushi dan jus jambu Mama Roz - yang tentu saja kesukaan Mama juga - jadi kalau gak habis Mama dengan senang hati menghabiskan makanannya :D