Tuesday, December 09, 2014

My 1st 5K Fun Run Medal: #WaktunyaBergerak with Anlene




7 Desember 2014 yang lalu, saya mengikuti #WaktunyaBergerak Anlene 5K Fun Run bersama #mamarunners. Ini adalah medali 5K pertama saya, setelah sebelumnya malah ikut race yg 10K dan Half Marathon 21.1K. Ih belagu yaa...



Senang sekali ikut fun run kali ini. It was really fun! No pressure, run happy, no drama, no injury, start pretty, finish prettier!


Saturday, November 08, 2014

Morning Routines

Mengantar anak-anak ke sekolah di pagi hari kini menjadi kegiatan rutin saya sebagai Ibu Rumah Tangga. Jadwal anak-anak yang kejar-kejaran menuntut saya untuk "menunggui" mereka sampai pulang sekolah.

Sesekali saya berkumpul dan have a chit-chat dengan sesama ibu orangtua murid yang menunggu juga. Tapi sepertinya duduk-duduk mengobrol selama berjam-jam di pagi hari tidak cocok dengan saya yang super aktif ini :) Yang ada saya malah keasyikan mengobrol sambil terus mengunyah, masuk angin dan menguap lalu terkentut-kentut sendiri. Jadi saya mengisinya dengan lari-lari atau jalan pagi cantik. Apalagi saya memang suka sekali dengan udara dan sinar matahari pagi. Yang penting maju-maju cantik. Gitu.



Salah satu spot favorit untuk lari pagi adalah lapangan SOS ini. Berlari-lari berkeliling di sini cukup membosankan. Tapi lari di sini praktis dan mudah. Ramai dengan orang-orang yang berolahraga, juga ramai dengan pedagang makanan dan minuman. Selain itu lokasinya juga strategis, dekat dengan gerbang tol dan mall. Jadi lapangan ini selalu ramai. Walaupun berlari sendiri, tetap ada pelari atau bikers lain yang menemani.
Saya menyukai pepohonan di sekeliling lapangan SOS ini. Rindang dan rimbun. Damai melihatnya, terutama saat cuaca sejuk dengan langit berwarna vanilla seperti pagi ini.


Sesekali saya bertemu teman lari dari #burners; Cibubur Runners yang merupakan bagian dari Indorunners. Mengobrol sambil berlari. Senang. Melengkapi segarnya pagi. 

 

Tuesday, November 04, 2014

30 Tahun SOS Children's Village Jakarta


Hari Minggu 2 November 2014 kemarin, saya menghadiri Porseni yang diadakan oleh SOS Children's Village Jakarta di Cibubur. Acara Porseni ini adalah rangkaian kegiatan yang diadakan dalam rangka 30 Tahun SOS Children's Village Jakarta. Enzo dan Dante turut memeriahkan acara ini dengan mengikuti lomba mewarnai kategori Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.
Pukul 9.30 Pak Valent membuka acara dengan menyanyikan lagu "Pada Hari Minggu" bersama anak-anak peserta lomba menggambar dan mewarnai. Setiap anak mendapatkan satu paket oil pastel dari Pascola. Begitu lomba dimulai, para orangtua diminta untuk menepi agar anak-anak yang sedang berlomba dapat berkonsentrasi menyelesaikan tugasnya. Saya pun berjalan berkeliling.

Sementara itu di lapangan bola SOS CV sedang berlangsung pertandingan sepak bola. Ada 4 team yang sedang bermain. Salah satu team memiliki kiper perempuan, lho! Keren ya, jarang-jarang team sepak bola yang memiliki pemain perempuan. Yang saya sukai dari pertandingan ini adalah dukungan dari supporter yang terasa begitu besar. Saat ada team yang kalah, para supporter menghampiri para pemain dan memberi selamat. Mereka mengucapkan terima kasih (karena telah bermain dengan baik), memuji pemain, dan mengucapkan "I love you!". Terharu melihatnya. 

 
Di halaman Taman Kanak-Kanak lain lagi pemandangannya. Beberapa peserta lomba tari sedang berlatih dan menghapal gerakan, sementara yang lainnya mengantre untuk dirias di Bale Bengong. Team Sepak Bola yang lain menunggu giliran sambil bermain jungkat-jungkit di taman bermain SOS CV.
Setelah selesai mengikuti lomba mewarnai, Enzo duduk di tepi lapangan menonton final sepak bola, sedangkan Dante bermain-main di taman bermain, menonton kakak-kakak penari yang sedang berlatih dan berdandan :)
Selesai lomba menari, pemenang diumumkan. Enzo mendapat juara harapan 2 untuk kategori SD, sedangkan Dante mendapat juara 2 untuk kategori TK. Senang sekali, hobby mereka mendapat apresiasi dari SOS CV dan Pascola.
Terima kasih SOS CV dan Pascola! Selamat ulang tahun yang ke-30, SOS Children's Village Jakarta! Semoga selalu menjadi tempat yang penuh cinta bagi setiap anak!


Monday, October 27, 2014

My 1st Half Marathon: Jakarta Marathon 2014





H-7 menuju Jakarta Marathon, kok saya baru sadar ya... kalau 21K itu jauh juga. Kalau dihitung-hitung, hampir sama lah, dengan jarak jadwal rutin antar-jemput anak-anak ke sekolah, les, belanja sayur dll. Tapi bedanya ini nggak naik angkot atau ojek, ini lari. Gitu.

Harusnya H-7 itu sudah mulai persiapan nabung-nabung tenaga dan cukup istirahat. Tapi malah stress dan ga bisa tidur cepat. Kalau urusan makan sih, pastinya ga ada masalah. Tapi ya sudahlah, pasrah saja. Toh ini hanya lari, event resmi dan pasti kalau ada apa-apa, akan banyak orang yang bantu.


Super excited karena #mamarunners dapat support dari Adidas Indonesia untuk #BOOSTJakarta dengan #energyBOOST-nya. Selain itu kita juga dapat running tees special edition dengan nama masing-masing di bagian punggung. Proud to be part of Jakarta Marathon 2014. Terima kasih, Adidas Indonesia. Let's #BOOSTJakarta, #mamarunners!


The race day, saya bangun jam 2 pagi. Mandi, shalat Tahajud dan makan. Jam 3 dijemput Zata dan langsung cuss ke Monas. Sempat mampir ke toilet dan shalat Subuh di tenda khusus. Acara tepat waktu, start jam 5 teng. Pesertanya banyak sekali, berdesak-desakan di start line. 

Di KM 1, peserta masih padat dan berdesakan. Saya itu alergi debu-debuan, termasuk human & horse dander. Seorang Mas runner yang berkeringat dan bau ketiak nggak sengaja menyenggol pelipis saya. Yah, langsung deh, saya tersugesti untuk sesak napas dan tenggorokan saya terasa kering sekali. Akhirnya saya menepi jalan pelan-pelan untuk minum dan menunggu sampai jalanan nggak terlalu penuh. Saya memisahkan diri dari #mamarunners, lari sendiri. Tertinggal jauh dari mereka. Sedih.


Tapi yang namanya sedih kan ga boleh berlarut-larut. Saya mulai disalip deh sama pelari lain. Memutuskan untuk menikmati oksigen pagi saja, malah tambah sesak napas, udara kali bau limbah. Mau nangis rasanya. Daripada nangis di jalan gitu kan malu, saya dengerin musik aja deh, sambil nyanyi-nyanyi. Lumayan mulai bisa menikmati lari sendiri waktu melewati daerah Kota Tua. Asyiknya di situ ada pertunjukan barongsai, dan ada ibu-ibu yang minta foto bareng. Dikiranya saya Fatin X Factor ahahaha...pasti gara-gara danger suara saya yang merdu menyayat qolbu deh :D


Di KM 9, mulai terpisah dengan pelari kategori 10K. Yah, makin jarang-jarang deh pelari yang menemani saya. Matahari mulai bersinar, saya keluarkan deh si kecemete item biar ngga silau. Di KM 12, mulai ramai orang-orang dan kendaraan lalu lalang. Water Station juga masih jauh di depan. Haus juga, mampir di tukang es deh, jajan Aqua. Karena banyak jalan; karena memang ga mungkin lari juga sih, tar malah jatuh dan keserempet mobil motor yang lewat; kaki mulai terasa berat untuk diajak lari. Mulai dari situ lari-jalan-lari-jalan. Di KM 15, makan coklat, ketemu Sonia dan ditemani sampai finish line. Padahal, lihat orang-orang, delman dan kendaraan ramai gitu sudah nggak semangat lari. Pengennya masuk ke Monas aja ngadem sambil makan pisang. Enak kayaknya.

Sonia tetap kasih semangat, katanya #mamarunners ada sekitar 2K di depan saya. Kalau saya percepat larinya, pasti kekejar. Langsung semangat deh, lari. Kangen banget sama #mamarunners. Tapi memang jalurnya padat sekali, lagi-lagi saya harus jalan kaki, dan kaki terasa lebih kaku daripada sebelumnya. Akhirnya jalan lagi sampai di booth IndoRunners, Bang Gosal bagikan sponse, saya langsung deh cuci muka dan basahin leher bagian belakang. 

Kaki saya makin kaku, apalagi lihat banyak runners yg DNF, aduh jadi down. Sonia bilang, tetap harus jalan cepat, karena makin siang makin panas, dan anggap aja jalan pulang. Toh tetap harus ambil tas yang dititip di drop box. Iya juga sih. Sonia pegang tangan saya terus, mungkin dia takut saya jatuh. Rasanya saya pengen minta digendong aja deh, atau naik ojek. 

Begitu di bunderan menuju gerbang Monas, baru deh saya semangat lari. Dari jauh kelihatan #mamarunners yang dadah-dadah aduh terharu banget, mereka rela panas-panasan nungguin saya. Setelah dapat medali dan air, saya langsung masuk tenda medis. Dibetulin deh itu kaki yang dari tadi rewel terus. Nangis di situ. Ya Capek, ya sakit badan, juga terharu. 

Alhamdulillah, Allah begitu baik kasih saya banyak kemudahan dan selalu dikelilingi sama orang-orang baik yang penuh cinta. Di setiap event race, tentu ada kelebihan dan kekurangan. Semoga yang baik dapat terus ditingkatkan, dan yang kurang semoga dapat diperbaiki. Kalau kapok, nggak mungkin lah. Tapi insya Allah next time kalau saya mau ikut HM lagi, latihannya harus rutin dan serius. Kalau mau fun run aja, baiknya ambil 5 atau 10K saja.

#BOOSTJakarta with #energyBOOST

Jadi, rencananya saya akan berhenti ikut-ikut race dulu. Nggak PD ikut race, karena saya memang jarang sekali latihan serius. Setiap hari saya memang berlari, sekitar 30-45 menit. Banyak jalan kaki juga sih, sebenarnya. Hanya cari sehat segar dan cari keringat sedikit saja. Biar ga ngantuk nungguin anak-anak yang sedang sekolah.




Tapi, #mamarunners The Urban Mama -lah yang selalu #BOOST semangat, sampai di satu titik, entah karena kepedean atau  karena "peer pressure", saya merasa mampu untuk ikut kategori Half Marathon di Jakarta Marathon 2014. Begitu dapat izin dari suami, langsung daftar deh. Ga mikir apa-apa, just wanna have some fun and enjoy Jakarta with #mamarunners. Target saya sih, yang penting finish cantik tanpa cedera. Finish cantik tanpa cedera itu penting bagi saya, karena setelah race nanti, kegiatan saya masih banyak. Mulai dari mengurusi anak-anak dan suami, sampai mengurus keperluan domestik di rumah. Dan nggak lupa, sehari setelah race adalah Hari Senin, saatnya saya memulai kesibukan untuk seminggu kedepan. Finish cantik juga penting, masak sih, sudah lari jauh capek-capek, eh pas difoto wajahnya menyedihkan, ahahaha... minimal, walaupun larinya pelan dan terseok-seok, wajahnya agak segar cantik memesona gitu, masih #ketjeandbergincu. Ya gitu deh, biar cihuy kalau difoto :)


Senangnya bukan kepalang, waktu saya tahu bahwa Adidas Indonesia akan support #mamarunners dengan #energyBOOST-nya di Jakarta Marathon nanti. Waah..jadi semangat latihan deh, sepatunya dipakai kemana-mana, secara ya, model dan warnanya tuh eye catching dan super keren. Sepatunya empuk banget, cocok deh sama telapak kaki saya yg lebar dan rata. Jadi percaya diri untuk ikut HM perdana ini, dengan target yang penting finish!


Terimakasih, Adidas Indonesia untuk supportnya! Terima kasih juga #mamarunners untuk #energyBOOST-nya!

Friday, September 26, 2014

Bau Bapak


Alhamdulillah it's Friday!

Tadi pagi saya menelpon Bapak. Senangnya,  Bapak sudah sehat dan bisa mengobrol cukup lama dan berbagi tawa bersama.Sejak dulu, Bapak selalu wangi dan rapi, Apalagi saat Hari Jumat seperti ini.

Jangankan untuk Shalat Jumat, mau bertemu anak-anaknya saja Bapak wangi. Saya ingat dulu saat Bapak pulang kantor, seringkali saya akan memeluk satu kaki Bapak dan memintanya membawa saya berputar- putar mengelilingi rumah, padahal saat itu Bapak belum sempat membuka kaos kaki. Sebagai upah "ojek kakinya", saya akan membukakan kaos kaki Bapak dan merapikan sepatunya ke rak sepatu.

Saat tidur siang, saya suka tidur di ketek bapak, pertama kali tau deodoran ya karena ketek Bapak itu. 
Atau saat saya kelelahan saat lari pagi bersama Bapak. Saya ingat Bapak sering menggendong saya, dan saya dapat mendengar nafas Bapak yang tersengal-sengal, aroma tubuhnya dan kaosnya yang basah karena keringat. Rasanya sih, baik-baik saja, wangi.  Bahkan saya dapat tertidur dalam gendongannya sampai pulang ke rumah. Makin besar, sepertinya saya makin berat, jadi setiap lari pagi Bapak akan menyuruh saya membawa sepeda agar Bapak nggak repot gendong-gendong saya lagi. Tapi Bapak salah, kalau capek, sepeda akan saya tinggal begitu saja di pinggir jalan, lalu minta gendong Bapak lagi :D Tambah repot dong, Bapak. Gendong saya sambil menuntun sepeda. Kasian ya :) Semoga Allah yang membalas kebaikan Bapak. Tapi menurut Ibu, bau Bapak yang menempel sampai ke pori-pori selimut itu "nggak banget", mungkin Ibu memiliki standar sendiri ya, dalam menilai kadar kewangian Bapak.
 
Saat Bapak dirawat di RS beberapa waktu lalu, Bapak sempat mengalami kejang otak dan nggak ingat nama anak-anaknya, tapi Bapak selalu ingat menggosok gigi, bercukur dan memakai minyak wangi. Jangankan untuk pergi shalat ke masjid, saat dirawat di RS beberapa waktu lalu dan ingatannya hilangpun Bapak selalu menghargai orang=orang di sekelilingnya dengan menjaga kebersihan dan wangi tubuhnya.

Barusan, saat saya membereskan toiletries milik suami, tiba-tiba saya berurai air mata. mencium aroma wangi-wangian milik suami, jadi kangen sekali sama Bapak.
Hari Jumat seperti ini, Bapak pasti wangi sekali.

Saturday, July 12, 2014

Tentang Jari Ungu


9 Juli 2014 kemarin, saya menggunakan hak pilih untuk memilih presiden. Salah satu campaign The Urban Mama tahun ini adalah berani memilih untuk Indonesia yang lebih hebat, tidak golput karena suara kita menentukan nasib bangsa ini. 

Setelah memilih, saya mengikuti kontes foto #TUMJariUngu dan menjadi salah satu pemenang kontesnya. Wow, double senangnya karena ikut memilih! 
Semoga Indonesia memiliki presiden yang lebih banyak manfaatnya bagi rakyat Indonesia. Aamiin.


Pemilu kali ini bertepatan dengan bulan Ramadhan dan liburan sekolah, jadi saya dan anak-anak menghabiskan waktu  liburan kali ini di Bandung. Sayangnya, liburan kali ini tidak seceria biasanya, karena Opa sakit. Walaupun begitu, Enzo dan Dante cukup puas bermain bersama sepupu-sepupunya, dan saya tetap bisa mengikuti pemilu di Bandung. Rasanya sih, suasana pilpres di dunia nyata adem ayem saja, aman dan terkendali, tidak sepanas di dunia maya :) Entahlah, menurut saya, di dunia maya suasana pilpres kok lebay, yaa... Apalagi ditambah dengan banyaknya kampanye hitam dan berita-berita sampah tentang kedua capres. 


Karena wall sosmed agak berantakan dan kotor, akhirnya saya jadi ada kerjaan deh, untuk bersih-bersih wall :) Saya memang tidak terlalu tertarik dengan politik, dan jarang berkomentar tentang politik. Tapi, bukan berarti saya golput dan nggak peduli. Saya cukup banyak membaca dan berdiskusi seperlunya kok, cari informasi dari sumber-sumber yang memang memberikan informasi positif, walaupun saya kurang suka dengan gossip yang menjelek-jelekkan capres 1 atau 2. Nah, untuk teman-teman di wall sosmed yang senang menyebarkan komentar dan gossip/ berita negatif tentang capres 1 dan 2, tentu saja dengan mudah saya unfollow.
Bagi saya, dunia maya dan dunia nyata sama saja. Sikap seseorang di dunia maya, mencerminkan sikapnya di dunia nyata. Saya tidak memerlukan penyebar fitnah dan gossip di timeline saya.

Ada juga lho, yang rela memutuskan pertemanan hanya karena urusan pilpres ini. Malu juga, sudah beranak pinak tapi masih bersikap kekanak-kanakan. Tapi ya, nggak apa-apa juga sih, mungkin saja dari awal memang bukan teman yang sebenarnya dan mungkin kondisinya akan jauh lebih baik bila tidak berteman.



Sejak rajin bersih-bersih wall, bersosial media sekarang menjadi lebih menyenangkan. Postingan tentang capres 1 atau 2 masih tetap ada, tapi tentu saja in a good way, memberikan pencerahan, walaupun euphorianya masih tetap terasa. Tentang euphoria, saya sih ngga ada masalah. Sama seperti saya, setiap orang pasti punya hal-hal yang lagi lucu-lucunya disukai; makanan,keluarga/anak/pasangan, pendidikan, crafting, olahraga, kesehatan, design, binatang peliharaan, games, fashion, bisnis, dll. Jadi ya biarin aja lah, nanti juga reda sendiri kalau udah nggak ngetrend :)
Intinya sih, pilpres kali ini seru dan lebih berwarna, dan semoga membawa nasib bangsa Indonesia ke arah yang jauh lebih baik. Aamiin.


May your choices reflect your hopes, not your fears. 
Nelson Mandela



 
 

Friday, June 27, 2014

My 1st 10K Race: Halofit Run 2014


Hari Minggu 15 Juni 2014 yang lalu saya mengikuti Telkomsel Halofit Run 2014; race pertama saya sekaligus 10K race pertama saya. Iyaa..saya tau... ketinggalan banget deh, 2014 baru ikut race. Helloww...Kemana aja sist?
Saya memang not kind of banci race. Pokoknya, banyak alasan ina inu deh untuk gak ikut race. Tapi untuk yang satu ini, entah kenapa saya gak nolak. Pengen coba juga, setidaknya sekali seumur hidup saya pernah ikut 10K run.
Awalnya sempat gak pede, 10K itu kan artinya gak nyampe-nyampe, ya. Kira-kira saya bisa finish gak? Tapi Teh Ninit dan my bebeps #mamarunners dari The Urban Mama ini selalu encourage me, pasti bisa! Dan I don't have to worry, karena larinya akan ditemenin, ga mungkin ditinggal. Sebenarnya, lari-lari cantik biasa sih lumayan sering, bahkan beberapa kali jaraknya lebih dari 10K. Tapi kan, tetap saja sensasinya berbeda, karena saat lari pagi biasa saya gak pernah perhatikan pace dan jarak. Nike plus pun hanya dari smart phone dan seringnya saya lupa menyalakan/ mematikan, dan meski larinya belum selesai, sering saya matikan duluan karena baterai hp nya panas :D Sejak punya Vivofit dari Garmin, saya jarang pakai Nike plus. Saya lebih suka lari/ jalan pagi suka-suka, dan seringnya lari pagi bersama Dante dan Enzo, jarang latihan lari yang serius gitu, jadi wajar lah ya kalau untuk race pertama ini saya jadi nervous. 
Tengsin juga kalau sampai did not finish. Masa sih, betis sudah sekembung ini lari 10K saja saya DNF?


Foto-foto di start line pake Samsung S5 baru punya Teh Ninit :)

Karena ini race pertama saya, jadi mohon maaf lahir bathin kalau fotonya banyak menuh-menuhin postingan ini . Namanya juga finisher baru, ya agak norak-norak bergembira gpp lah ya :D

Kita janjian di pengkolan fX, dan pakai #TUFshirt, biar mudah nyarinya. Kita juga sepakat, kalau ada kamera kita harus bergaya tunjuk-tunjuk. Selain biar mudah cari fotonya, konon gaya lari tunjuk-tunjuk ini hits banget di tahun 2014. #pentingajeee



Maklum ya, race pertama jadi agak-agak gini lah...



 Foto favorit dari fotolari.me, lari-lari sambil tunjuk-tunjuk, gaya lari paling hits 2014

Selama lari, saya ditemani Desan dan Mia, sedangkan Teh Ninit berlari di depan saya bersama Chika, dan Yessi berlari bersama Ica paling depan. Meta dan Hanna berlari sendiri, berada jauh mendahului kami, mereka berdua memang lebih menikmati lari sendiri dengan pace 6-7. Sepanjang jalan kita ngobrol terus pakai Bahasa Sunda. Sepanjang jalan kami bercanda-canda, saya sempat mencoba lari mundur dan lari sambil jaipongan, dan Chika sempat lari sambil joget dangdut. Seru deh pagi itu, sepanjang jalan penuh senyum dan tawa walaupun kaki pegal. Jalanan juga rame, karena selain Halofit Run, ada beberapa race juga di seputar GBK. 

Err..aneh banget ya, ikut race koq ya main-main gitu sih. Umm..buat saya sih, menyenangkan. I have some quality time with my friends. Toh, tujuan utama saya saya ikut race ini yang penting finish pretty! Untuk PB, mungkin di next race bisa dipertimbangkan. Kalau teman larinya menyenangkan seperti ini, saya gak kapok ikut race 10K lagi. Tapi ya nggak 10K banget juga kali ya, untuk ngejar PB saya akan ikut yang 5K aja dulu. Soalnya, 10K kalau jarang latihan serius seperti saya, berat juga. Karena waktu kecil dulu saya pernah jatuh dan keseleo, jadinya kaki kiri saya terasa sakit. Sakit seperti ini juga pernah saya rasa ketika saya hamil Dante. Telapak kaki saya yang kecil ini pegal juga lho, menopang beban tubuh saya yang umm.. lebih berat beberapa kg ini.

Finish!

Senang rasanya saat melihat finish marker. Larinya jadi semangat, dan yang bikin tambah semangat adalah kita finish bareng-bareng. Terharu deh, saya bisa menyelesaikan 10K run race ini. Sounds lebay ya,  tapi gpp kan, secara saya bukan orang yang suka olahraga lari, dan bukan juga banci race :) Teman yang menyenangkan adalah kuncinya. Bila di rumah saya biasa berlari senang-senang dengan Enzo, Dante dan Pop, saya juga bisa berlari lebih jauh dan menyenangkan bersama mamarunners dari The Urban Mama ini. Bahagia banget rasanya, serasa lulus jadi Mama Pramuka Indonesia :D

Timing & Medal for Halofit Run 2014

Secara keseluruhan, saya happy dengan Halofit Run 2014 ini. Tepat waktu, cuacanya adem walaupun sempat hujan gerimis sedikit, rapi, marshallnya cukup, air mineral dari Nestle dan Pocari Sweat berlimpah di sepanjang jalur race, bersih, pisang juga banyak, dan medalinya bagus. Terima kasih pada Pak Suami yang mendukung saya ikut race ini, dari mulai bayarin, temenin latihan lari di akhir minggu, sampai ngambilin race pack, pada teman-teman mamarunners TUM yang menemani selama race, dan pada Run ID sebagai race organizer yang rapi banget. Keren deh, semoga saya diberi kesempatan lagi ikut race yang lain yang seru-seru lagi kedepannya.