Tuesday, October 26, 2010

Bobotoh; Pawon Sunda Buhun


menu sunda buhun:
- hampas kecap
- kadedemes
- oseng tulang jambal
- sayur lompang
- tumis genjer
- lember
- tutut
- belut
- iwung
- kurupuk banjur
- pete

seneng banget when my luncheon club nemuin tempat ini. namanya bobotoh; pawon sunda buhun. tempatnya nyempil di depan bank jabar/kimia farma ujung berung. awalnya, waktu ngeprint buku tabungan ke BCA, kita yang parkir di Bank Jabar ngeliat plang Bobotoh di seberang jalan.
'Wih, itu pasti markas Persib!', first thought.
Tapi ternyata, setelah nekat menyeberang jalan, tempatnya menyenangkan sekali, dengan pelayanan yang ramah dan harga bersahabat.
Ah ya, mereka punya sebutan untuk pengunjungnya, "Neng, Teteh, Akang dan Ujang".
saya kebagian dipanggil "Neng" :)

suka juga dengan jus buahnya, juga dengan snack sunda buhunnya; kayak gulali, borondong, dan otok owo.

seminggu sekali, kita berempat pasti ngunjungin tempat ini buat makan siang. dan menu andalan saya adalah: nasi tutug oncom pake tumis genjer dan oseng tulang jambal :)

can find more photos from bobotoh here.

Tuesday, October 19, 2010

emak-emak

#1. Mwahahaha! Mwahahaha! Bwahahaha!
Really, it drives me crazy. Please, as emak-emak don't laugh that loud, it just make u sounds like a mak lampir. Sumpah, kayak ketawa saikonya mak lampir.

#2. Gossiping and judge other.
Oh-puh-lease, being emak-emak doesn't mean that u're an angel, and others are devils. Dan tau gak sih, mak.. Waktu semua keburukan orang lain itu keluar semua dari bibir keriting emak, ibaratnya emak nulis perintah di program sap: zaap-auto-clearing. Semua dosa si object hilang, and all posted in ur document lists. Dan setelah itu, emak tidak berubah menjadi lebih baik dari pada object yg emak gossipin. So, please, mak.. Watch ur tongue...mending kumur2 pake listerine dari pada cuap2 gossipin orang sampe tuh mulut bau closet dan berbusa.

#3. Kerja itu ibadah, kubikel dan field itu tempatnya. Mushala itu tempat shalat, hormati dengan tidak bergunjing di situ. Kantin tempat makan, kalau mau bergunjing ngumpet aja di dalem kardus a-mild.

#4. Mulut kumat kemot dan mata melotot itu keong racun, bukan emak-emak.

*talking to my self, belajar untuk tidak menjadi emak2 sejenis itu*

Monday, October 11, 2010

Grocery Shopping with Enzo



Dulu, bila mendengar istilah ‘grocery shopping’ yang terbayang adalah ‘cape dehh…’ :) Membayangkan saya mendorong-dorong trolley yang besar, melewati lorong-lorong yang lebar, dihampiri Mbak-mbak SPG yang dengan keukeuhnya menawarkan  berbagai macam produk, mengantre lama di cashier, dan mendengarkan suara music yang nonstop diputar dengan volume keras diselingi pengumuman harga promo memang membuat saya malas berbelanja. Hypermarket di Bandung memang selalu ‘seru’, full music dan berisik; kadang saya memimpikan Hypermarket seperti di film-film, yang hanya memutar music jazz mengalun sehingga pengumuman harga promo yang disampaikan pihak store terdengar jelas dan menyenangkan hati.
Karena itulah, saya dan Pop sering mengajak Enzo untuk menemani kami berbelanja. Bagi sebagian orang, membawa anak kecil untuk berbelanja itu merepotkan, tapi bagi kami justru menyenangkan. Enzo senang sekali bila kami ajak berbelanja. Dan kami lebih senang mendengarkan celotehnya dan mengobrol bersamanya daripada mendengarkan music hingar bingar yang diputar di hypermarket.

Agar kegiatan belanja menyenangkan, ada beberapa hal yang selalu kami perhatikan:

1.       Berbelanja di pagi hari
Kami semua masih segar dan bersemangat, jalanan pun belum terlalu padat. Hypermarket baru saja dibuka, dan pengunjung belum terlalu banyak.

2.       Membuat daftar belanjaan
Kami selalu membuat daftar belanjaan agar tidak ‘out lap’ dan tidak lupa membeli barang kebutuhan yang penting.

3.       Makan dulu sebelum pergi berbelanja
Makan pagi secukupnya dan membawa bekal minum dari rumah.  Kalau perut belum diisi, acara belanja akan tertunda dengan acara makan atau porsi belanja produk makanan dan minuman akan lebih banyak dari yang diperlukan.


4.       Memakai pakaian dan alas kaki yang nyaman
Hypermarket  adalah tempat yang dingin dan luas. Enzo selalu memakai cap yang menutupi telinganya, karena bila kedinginan hidungnya pasti meler.
Enzo akan bosan berlama-lama duduk di trolley, setelah 10 menit Enzo akan minta turun. Enzo akan ikut-ikutan mendorong trolley, berlari-lari mengitari setiap lorong, dan bersembunyi  dibalik rak-rak. Kami dan Enzo perlu alas kaki yang nyaman untuk berlari-lari :)

5.       Stimulasi
Produk yang dijual di hypermarket bisa dijadikan stimulator buat Enzo. Kadang kami meminta bantuannya untuk membawakan buah-buahan atau sayuran yang akan ditimbang, dan Enzo senang sekali dapat membantu. Mengenal buah-buahan, sayuran, dan ikan menyenangkan baginya. Yang jelas, saat melewati  lorong peralatan elektronik dan produk pecah belah Enzo harus tetap berada di atas trolley.


6.       Kerja sama dan bersenang-senang
Beberapa hypermarket menyediakan arena bermain. Saat Pop berbelanja (biasanya lorong pertama hypermarket adalah lorong produk elektronik dan pecah belah) saya menemani Enzo bermain. Setelah sekitar 5-10 menit saya masuk dan membawa satu trolley lagi. Saya akan langsung menuju lorong paling ujung (tempat buah-buahan, sayuran dan ikan), dan biasanya saya dan Pop akan bertemu di lorong tengah (tempat camilan dan peralatan mandi).  Lalu kami akan langsung mengantre di cashier yang lebih pendek antriannya (biasanya cashier paling ujung dekat pintu masuk antriannya lebih pendek).


Biasanya, setelah lelah berlari-lari Enzo akan tertidur saat perjalanan pulang. Walaupun lelah, selalu ada perasaan puas melihat wajahnya yang tertidur pulas. Senang rasanya bisa menjalankan tugas berbelanja sekaligus meluangkan waktu bersama Enzo.
Sekarang bila mendengar istilah ‘grocery shopping’, kata-kata yang terlintas di pikiran saya adalah ‘capeeek… tapi seneeeng…’

 

enzo and his book



Sepeda Motor; Kenapa Bisa Mogok? Adalah salah satu seri komik ilmu pengetahuan yang menunjukkan cara kerja mesin. Buku setebal 72 halaman ini ditulis oleh David West.  Buku ini dapat dibaca mandiri oleh anak berusia 8 tahun ke atas dan dapat dibantu dibacakan oleh urban Mama dan Papa untuk anak berusia 6 tahun ke atas. Namun karena warna dan ilustrasinya yang cerah dan ceritanya yang bagus dan mudah dipahami, Enzo suka sekali bila saya membacakan buku ini berkali-kali, terutama sebelum tidur.
Buku ini menceritakan petualangan Tom dan Sissy yang menemukan sebuah sepeda motor di dalam gudang. Sepeda motor ini milik kakeknya Tom, dan kondisi sepeda motor ini rusak berat. Saat kunci diputar dan tombol starter dipencet seharusnya sepeda motor bisa menyala. Tom dan Sissy menemukan bahwa busi sepeda motor ini sangat kotor, kabel-kabelnya tidak terpasang, tidak ada oli di dalam suspensinya, remnya tidak bekerja, ban depannya kempes, karburatornya lepas, ban belakang sudah lepas dari rodanya, rantainya lepas, bearing rodanya rusak, jari-jari rodanya longgar, gearbox berantakan, akinya kosong dan tidak ada bahan bakar di dalam tangkinya. Tom dan Sissy memperbaiki dan merakit sepeda motor itu kembali dan mereka dapat mengendarainya mengunjungi pameran motor klasik dan pertunjukkan motor cross.



Yang saya suka dari buku ini adalah cara penuturannya yang rinci dan mudah dipahami oleh anak-anak, ilustrasinya yang menarik, dan dilengkapi Glosarium dan Index pada halaman akhirnya.  Selain komik ilmu pengetahuan tantang cara kerja motor, ada 5 judul lain yang termasuk ke dalam seri Kenapa Bisa Mogok ini; Tank Baja, Kereta Api, Mobil Balap, Kapal Terbang dan Helikopter. Saya merekomendasikan buku dari buah hati books ini bagi urban mama dan papa yang sedang mencari buku ilmu pengetahuan bagi putra-putrinya yang ingin menjadi ahli perancang mesin.
*Harga Rp. 37.000