Wednesday, August 15, 2018

#IbuBerbagiBijak: Bijak Kelola Keuangan, Kunci Keluarga dan Masa Depan Sejahtera


Tahukah Mama bahwa tingkat literasi keuangan di Indonesia telah meningkat dari 21.8% pada tahun 2013 menjadi 29.6% pada tahun 2016? 
Meskipun begitu, sayangnya tingkat literasi keuangan perempuan jauh lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki ( perempuan 25.5% dan laik-laki 33.2%).


Karena itulah, senang sekali pada 8 Agustus 2018 lalu, bersama #TUMBloggersMeetUp The Urban Mama dan Visa Indonesia, saya kembali menjadi bagian dari Kampanye #IbuBerbagiBijak yang pada tahun ini fokus pada edukasi pengelolaan keuangan bagi ibu rumah tangga. Bersama pakar keuangan Prita Ghozie (Financial Educator) dan Jenahara Nasution (Womenpreneur), kita para ibu rumah tangga yang berperan sebagai Menteri Keuangan di rumah diajak untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan kita dalam mengelola keuangan rumah tangga dan usaha.


Ada 5 hal penting tentang keuangan rumah tangga dan perusahaan yang perlu kita pelajari dan sikapi secara bijak:
1.      Keuangan
Belajar membuat anggaran dasar belanja, mengevaluasi keuangan secara berkala,merencanakan keuangan, mengenali patokan dasar anggaran keuangan, dan cara membuat anggaran musiman dengan mudah.
2.      Simpanan
Mengetahui dasar soal tabungan dan menabung yang benar, menemukan jenis tabungan yang tepat, mengetahui cara mudah menumbuhkan uang, merencanakan dana darurat sebagai dana cadangan di masa genting, dan merencanakan pengeluaran sesuai dengan tujuan.
3.      Utang Piutang
Mengenali perbedaan kartu debit dan kartu kredit dan cara menikmati semua manfaatnya, mengetahui cara kerja kartu kredit, skor kredit dan cara memepertahankannya agar tetap baik, mengetahui cara membangun kredit yang sehat untuk rapor kredit yang sehat, menjaga kredit tetap akurat, sehat dan aman, mengenali berbagai beban utang dan metoda penyelesaiannya, bebas dari utang dan cara membangun ulang kredit untuk menyelamatkan kondisi keuangan, tahu harus kemana untuk konseling kredit.
4.      Keamanan
Mengenali dan mengantisipasi penipuan perbankan, cara menghindari penipuan perbankan, ikut mencegah menjamurnya target pencurian data perbankan, cara aman menghindari pencurian data pribadi perbankan ketika traveling, dan mengetahui cara menghadapi penipuan data perbankan.
5.      Perlindungan
Melindungi investasi dengan asuransi jiwa, memilih asuransi investasi yang tepat, memilih perusahaan investasi terpercaya, melindungi investasi dengan cara alokasi aset, dan mengetahui perlindungan hukum tentang menanam investasi dan menjadi investor di Indonesia.


Untuk memiliki kondisi keuangan yang sehat, kita perlu melakukan Financial Check Up secara berkala dengan mengevaluasi hal-hal berikut:
1.      Utang
Cek pinjaman produktif dan cicilan berada di bawah 30% penghasilan perbulan.
2.      Biaya Hidup lebih kecil daripada Pemasukan
Biaya hidup maksimal 50% dari penghasilan, dan paham tentang prioritas keuangan.\
3.      Memiliki Dana Darurat
Dana darurat minimal 3x pengeluaran rutin dan berbentuk kas.
4.      Memiliki Tabungan
Memiliki tabungan untuk rencana dan tabungan untuk masa depan.


 Alokasikan penghasilan bulanan secara ideal seperti berikut untuk memiliki perencanaan keuangan secara cermat dan tertata:
1.      5% untuk zakat, infak, sedekah
2.      10% untuk dana darurat dan asuransi
3.      30% untuk biaya hidup
4.      30% untuk cicilan pinjaman
5.      15% untuk investasi
6.      10% untuk gaya hidup

Beberapa tips keuangan praktis bagi Ibu Rumah Tangga:
1.      Bedakan antara keinginan dan kebutuhan, berpegang teguh dan prioritaskan kebutuhan, dengan ini kita akan mampu berhemat dan tabungan tidak mudah habis.
2.      Ciptakan tujuan bulanan akan membantu kita melacak arah pengeluaran dalam satu bulan; sehingga kita dapat memangkas beberapa pos yang biayanya dapat ditekan.
3.      Agar belanja online tak membuat tabungan kosong, Mama dapat mengalokasikan dana khusus (budgeting), memilih pembayaran yang tepat, memanfaatkan voucher diskon, set E-Banking untuk transaksi tertentu, dan berbelanja bersama teman untuk berbagi ongkos kirim.
4.      Secara tidak sadar, perempuan banyak menghabiskan uang untuk produk perawatan kecantikan; siasati agar pengeluaran ini menjadi lebih hemat dengan membuat list, memilih produk multifungsi, memanfaatkan sampel, tidak mudah tergoda rayuan iklan, dn mengalokasikan dana khusus.
5.      Hemat bumbu dan makanan agar uang tak habis sia-sia; biasakan keluarga makan di rumah, memasak sesuai porsi, masak makanan yang tak mudah basi, belanja sesuai list, belanja bulanan dalam jumlah besar, menetapkan budget harian dan menggunakan promo toko.
6.      Sisihkan uang setiap bulan meski tak seberapa untuk dana darurat; karena dana darurat tidak bisa dipastikan jumlahnya dan akan berubah sesuai situasi keuangan.
7.      Ajari anak-anak menabung; jadi teladan, membiasakan sejak dini, menggunakan uang saku sebagai media, tegas, membuatkan tabungan dan beri insentif untuk menambah semangat anak menambah saldo yang mereka miliki.
8.      Teliti semua tagihan dan pastikan kebenarannya, karena walaupun sudah terhubung dengan sistem, bisa saja terjadi kesalahan yang dapat merugikan. Segera laporkan ke pihak bank bila terjadi kesalahan.
9.      Untuk mengatasi masalah utang yang jumlahnya cukup besar, konsultasikan pada bank atau financial planner untuk mendapatkan solusi terbaik.
10.  Miliki investasi yang memiliki pricing power dengan jangka waktu yang lama untuk meminimasi efek dari inflasi. Pilih lembaga investasi yang sudah terdaftar di OJK agar pemerintah dapat melindunginya jika suatu ketika ada krisis keuangan nasional maupun internasional.


Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menambah penghasilan rumah tangga; kita dapat bekerja secara aktif, menjadi investor ataupun menjadi womenpreneur. Bagi Mama yang akan memulai usaha, pertimbangkan bidang yang spesifik; hobi dan kesukaan, cek pasar, dan jam kerja. Kenali juga untung dan ruginya; pisahkan keuangan pribadi dan usaha, memiliki catatan arus kas yang rapi, juga pertimbangkan modal investasi dan biayanya. Pertimbangkan juga bila mama ingin menjalankan usaha dengan bermitra atau sendiri, juga asal modal. Jenahara menambahkan agar mama memiliki restu dan dukungan dari suami dan keluarga untuk menjalankan usaha ini, selain itu juga nikmati proses dan bersabar; karena tidak ada usaha yang instan.

Beberapa tips keuangan pebisnis yang dapat dirangkum dari workshop kali ini antara lain:
1.      Memiliki rencana pengeluaran
2.      Tidak memiliki utang konsumtif
3.      Memiliki tabungan dan investasi
4.      Memiliki dana darurat
5.      Memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa


Pada akhirnya, hal yang terpenting bukanlah berapa banyak jumlah uang yang kita peroleh, melainkan bagaimana cara kita mengelola dan berapa banyak uang yang dapat kita gunakan.
Terima kasih The Urban Mama dan Visa Indonesia untuk kesempatannya menjadi bagian dari Kampanye #IbuBerbagiBijak untuk berbagi informasi mengenai pentingnya literasi keuangan terutama untuk para ibu. Semoga beberapa poin yang dapat saya rangkum di atas dapat membantu kita semua untuk memiliki kondisi keuangan yang sehat dan terhindar dari kemiskinan.