Thursday, May 05, 2016

Messy Play: Bermain Air dan Busa Sabun di Halaman Sekolah



Sama seperti anak-anak lainnya, sejak kecil kedua anak saya, Enzo dan Dante suka sekali bermain air. Selain berenang, mereka pasti senang sekali kalau sesekali diizinkan untuk mencuci sepedanya. Mereka akan tertawa kegirangan saat menyiprat-nyipratkan air dan menyemprotkannya ke arah mana saja. Mereka senang bermain peran seperti menjadi petugas pemadam kebakaran atau  menjadi pegawai car wash. Kadang kucing-kucing dan seluruh mainannya juga ikut dimandikan.  


Seperti namanya, messy play ini memang kelihatannya kotor dan berantakan. Tapi ternyata messy play ini memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik, emosi dan kreativitas anak. Saya ingat ketika kecil saya dan abang-abang saya sering bermain hujan. Kalau langit sudah mulai mendung, kami akan siap-siap menuangkan shampoo ke atas kepala kami. Begitu hujan turun, kami langsung berlari ke tengah halaman, mandi dan keramas dengan air hujan. Beberapa kali hujan tidak jadi turun, atau hujannya hanya rintik-rintik, ah, kecewa deh. Shampoonya lengket di rambut kami. Setelah bermain hujan, kami lalu mandi, berganti pakaian hangat. Lalu minum susu atau teh manis hangat buatan ibu, sambil makan dan mencelupkan biscuit ke dalamnya. Meski sederhana, hal itu jadi kenangan indah bagi kami.


Messy play adalah aktivitas bermain secara aktif dengan mengeksplorasi beragam bahan dan alat. Saat melakukan messy play, seluruh panca indera anak terstimulasi dengan bahan-bahan tersebut. Ia bisa meraba tekstur, membaui, melihat, mendengar, dan bahkan mencicipi rasa dari mainan yang sedang mainkannya. Dalam messy play, fokus utamanya bukanlah menghasilkan sesuatu, melainkan proses bermain sambil belajar dengan cara yang menyenangkan bagi anak. Bahan-bahan dan alat untuk melakukan messy play ini umumnya murah meriah, yaitu bahan-bahan yang mudah didapatkan di rumah. Ada 2 jenis bahan untuk messy play: kering dan basah; contohnya: beras, pasta, kacang-kacangan dan biji-bijian, potongan kertas, batu-batuan, daun kering, ranting, tanah atau pasir, air, cat, lumpur, jelly, sabun, sampo, es batu, tepung-tepungan dan lain-lain.


Salah satu messy play yang praktis dan menyenangkan adalah bermain air dan busa sabun. Beberapa waktu lalu, di sekolah Dante (TK SOS Children’s Villages Jakarta) diadakan Pesta Busa Sabun di halaman sekolah. Sejak pagi, Dante semangat sekali untuk pergi ke sekolah. Ia sarapan cukup banyak, dan dia juga menyiapkan pakaian ganti untuk dibawa ke sekolah. Persiapan Pesta Busa Sabun ini mudah dan sederhana, membereskan bekas mainannya pun mudah.

Alat-alat yang dibutuhkan adalah:
1.       Terpal lebar untuk dihamparkan di halaman
2.       Air untuk dialirkan ke seluruh permukaan terpal
3.       Selang air
4.       Ember dan Gayung
5.       Sabun cair yang tidak pedih di mata
6.       Sedotan atau kawat untuk membuat gelembung sabun

Cara bermain busa sabun adalah sebagai berikut:
1.       Hamparkan terpal di halaman
2.       Buka keran air dan alirkan air melalui selang ke atas terpal sampai air merata
3.       Tampung air ke dalam ember
4.       Tuangkan sabun cair di merata di atas terpal
5.       Tuangkan pula sabun cair ke dalam gayung yang berisi air untuk membuat gelembung sabun
6.       Siap untuk bermain air dan busa sabun
Permainannya seru sekali. Anak-anak berlarian, melompat-lompat, membuat gelembung, saling mengelapkan busa ke rambut dan badan, dan saling menyemprot-nyemprotkan air. Syaratnya, arena permainan hanya seluas terpal , dan air dan busa sabun jangan sampai tertelan. Senang sekali melihat mereka bergembira dan tertawa bersama.
Permainan berjalan selama sekitar 30 menit – 1 jam. Anak-anak susah sekali diminta untuk berhenti. Ketika jari-jarinya mulai keriput, baru mereka mau untuk berhenti, merapikan bekas mainan lalu mandi. Merapikan bekas mainan cukup mudah: siram dan bersihkan terpal dengan air dalam ember dan selang, lalu jemur terpal sampai kering, setelah itu lipat terpal.  Air bersih di dalam ember digunakan untuk menyiram tanaman.  Sisa air sabun dialirkan ke saluran air.


Setelah mandi dan berganti pakaian, Ibu Guru menyiapkan teh manis hangat dan mie rebus telur untuk disantap bersama. Karena tenaganya banyak terpakai, anak-anak makan lahap sekali, beberapa anak ada yang sampai 2-3 kali minta tambah mie rebus. Setelah selesai makan bersama mereka berdoa lalu pulang. Sampai di rumah, Dante tidur siang lelap sekali. Perutnya kenyang dan hatinya senang.





2 comments:

  1. Wahhh seru sekali.. Jd pengen bikinin atau ksh ide ke sekul nya Millie nih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuuk pasti millie seneng banget, secara kalo di rumah ga dibolehin kan hehehe... Murmer dan menyenangkan pula ini.

      Delete