Friday, August 05, 2011

poni & hijab

gara-gara ngobrol di twitter sama muvi tentang... hmm.. tentang apa yah? entahlah tentang apa. pokoknya sesuatu yg gak penting. jadi nyambung ngobrol soal poni. setelah sekian lama, saya baru sadar ternyata model poni rata saya berawal dari masih balita dan berakhir di awal tahun 2007. hahaha... poni rata yg belakangan disebut poni dora (dora the explorer).

waktu SMU, hanya saya, uteu dan teh adel yg punya poni begitu. sampai tahun 2007, beberapa saat sebelum menikah, ibu bertanya dengan nada serius: 
"sampai kapan eka mau punya poni rata begitu? sudah 27 tahun poninya masih rata gitu memangnya tony gak pa-pa?"
whoaaa... memangnya ada masalah ya dengan poni rata a la dora? 


saya akhirnya berkonsultasi *halah berkonsultasi nih yee...* dengan tonypopz. dia bilang gak pa-pa, tapi akan lebih baik jika saya memperbaiki cara berpakaian saya dengan berhijab dengan benar dan pantas... *ehm* #jlebb *pelan tapi dalem*


OK deh, 2011 ini saya tetap bisa berponi; belah pinggir pula. orang lain ada yg menyebutnya hijab polem (poni lempar) atau ada juga yg menyebutnya alay (gapapa yg penting tetap geulis). see? berhijab tidak menghalangi seorang muslimah untuk berponi; and enzo loves it too! :D

ah ya, always love bunda helvy's tweet about #jilbab yg pernah saya post di sini.
saya repost ya:

1. Karena perintah Allah dalam Al Quran, Surat Al Ahzab 59 dan An Nuur 31.
2. Karena menjadi identitas utama bagi muslimah. Dimanapun berada bila kita berjilbab kita akan dikenali sbg muslimah :)
3. Dgn kenakan , saya merasa lebih aman karena tidak diganggu, paling disapa dengan 'salamu' alaikum' atau dengan panggilan bu haji (malah didoakan :))
 Tentu akan berbeda perlakuannya bila saya mengenakan baju yg you can see everything :) . Jd sy mrs nyaman begini :)
4. Dengan saya merasa lebih merdeka dalam arti sebenarnya. Contoh: naik kendaraan apapun termasuk angkot saya bisa duduk bebas, leluasa, santai.
Padahal dulu waktu senang pakai rok mini, saya tersiksa sendiri menutupi paha saya dengan tas, duduk juga resah :) membuat saya merdeka :)
5. Dengan saya merdeka dr pandangan org yg mengukur saya dari segi fisik. Saya tak lg diukur dari besar kecilnya betis, atau bagian tubuh lainnya :) Orang akan mengukur saya dari kebaikan hati dan kecerdasan saya, bukan fisik :)
6. Dengan maka kontrol ada di tangan perempuan :). Perempuan bebas mengontrol dan menentukan pria mana yg boleh atau tidak melihatnya.
7. Bagi seorang gadis, dengan mengenakan pada dasarya ia sudah melakukan proses seleksi terhadap calon suaminya kelak :).
8. tak pernah menghalangi muslimah untuk maju dalam kebaikan. Berprofesi, berkiprah, bercahayalah :)

Tentu saja bkn satu2nya indikator ketakwaan seseorg. Tapi #jilbab menjadi salah satu realisasi amaliyah dari keimanan kita :) Bagi saya tidak perlu saling cibir mereka yg sudah berjilbab, yg nya besar atau kecil, juga yang belum mengenakannya. Kita lakukan semampu kt :)Hanya Allah yg berhak menilai mana yg lebih baik di antara kita. 
Jangan terlalu bangga dengan tapi juga jangan mencibir kalau belum mengenakannya :) bisa menjadi terlihat buruk bila akhlak kita buruk. Hati2 jangan merusak citra muslimah dgn jilbab yg kita kenakan ya :) Kalau belum bisa ber , tidak usah katakan: "kalau aku yg penting hati dulu dijilbabin". Tidak ada pemisahan hati dan kepala kok :) Pernyataan itu menyinggung saudari2 kita yg ber . Mereka juga bukan kalangan yg sudah suci. Kita semua berproses. Allah yg Maha Tahu :)
Sebagai bagian dari umat yg besar ini, masalah bkn masalah yg harus dibesar2kan. Pakai dengan kesadaran. Jangan mengejek mereka yg belum. Rangkul :) 

diskusi tentang hijab bisa diikuti di the urban mama forum. click here to join the discussion.

No comments:

Post a Comment