Friday, September 03, 2010

twinnies breastourant

 gambar dari howbreastfeedingworks.wordpress.com

Punya bayi kembar itu seru banget ya tentunya. Seru cape-nya dan juga seru senengnya. 
Saya sih gak punya pengalaman menyusui bayi kembar, kebayang deh capeknya, menyusui enzo-dante yang cuma beda 1.5 tahun aja segitu repotnya ;p
Itupun, enzo sudah mulai self weaning sejak usia 15 bulan dan bener2 stop saat usia 21 bulan.

gambar dari ineedmyfix.com

Tandem nursing sudah saya lakukan saat dante masih berada di dalam kandungan. Awalnya memang gak pede, tapi alhamdulillah bisa juga menyusui keduanya.
Mungkin kadar 'repotnya' berada di bawah kerepotan busui yang punya anak kembar ya. Karena pada saat menyusui, enzo sudah bisa menopang dirinya sendiri, jadi agak meringankan beban saya yang hanya perlu menopang tubuh dante saja.

Beberapa hal yang ingin saya share untuk memudahkan tandem nursing:

1. Mind set; ASI kita pasti cukup. 
Sebenarnya, tubuh kita sudah disetting untuk tandem nursing sejak awal kehamilan. Dengan kondisi tubuh  saya yang masih menyusui enzo dan hamil dante, artinya tubuh saya memang mampu untuk memberi nutrisi kepada keduanya. Begitu juga dengan ibu yang hamil anak kembar, tentu saja setting-an default tubuhnya mampu untuk carry the twins dan pastinya satu paket dengan kemampuan menyusui si kembar nanti setelah lahir.

2. Asupan gizi dan nutrisi yang baik.
Bukan hanya busui dengan bayi kembar, busui dengan bayi satu aja memang harus mengoptimalkan konsumsi gizinya kan ya. Apalagi saya yang hobbynya emang makan, pada saat hamil, menyusui ataupun tidak ;p

3. Istirahat yang cukup.
Soal tidur dan duduk2 santai, saya ahlinya. Abis gimana ya, tidur dan duduk2 santai itu menyenangkan sih ya. Dan pada saat tubuh beristirahat dan relax, produksi ASI meningkat, dan tentu saja mensakseskan acara susu menyusui. 

4. Posisi menyusui yang paling pewe.
Posisi Wuenak saat meyusui itu penting banget. Asal latch on-nya pas dan nyaman, posisi bagaimanapun pasti menyenangkan. Ada yang menyarankan untuk duduk tegak, bersandar, berbaring, menyangga bayi pake breastfeeding pillow, menyangga bayi dengan posisi di bawah ketiak, posisi silang, posisi berhadapan, daaan lain-lain. Intinya, posisi wuenak ini dipake untuk catch the moment with the babies, bukan sebagai acara 'kewajiban' untuk menyusui.

5. Bersamaan atau bergiliran; it's up to you, mom.
Ada yang menyarankan untuk menyusui secara bergiliran, ada juga yang menyarankan untuk menyusui secara bersamaan. Dicoba saja dua2nya, dan pilih mana yang paling cocok. Intinya, menyusui itu untuk menyamankan ibu dan anak; makin sering menyusui makan payudara ibu terasa ringan, produksi ASI meningkat pulak.

6. Memompa (mengosongkan payudara) sesering mungkin.
Selain untuk kenyamanan ibu juga untuk stok pada saat ibu lagi ribet ngurusin anak yang satu lagi. Sementara si ibu riweuh dengan anak yang satu, anak yg satunya lagi bisa dikasih ASI perah hasil mompa itu kan. Stok ASI yang banyak juga penting, save it for a rainy days, who knows?

7. Bantuan orang lain.
Baru melahirkan seorang bayi ataupun bayi kembar bukan berarti semua2 harus dikerjakan sendiri. Karyakan saja sang suami siaga yang super ganteng itu, atau karyakan oma-opa, paman-bibik, daaan baby sitter dan asisten rumah tangga. Saya yang memiliki dua batita ini, sangat mengoptimalkan karya suami dalam hal pijat memijat dan menggendong bayi, daaan kalau sudah dead style, batita2 ini saya ungsikan ke panti jompo (kamar oma-opa) ataupun ke yayasan (kamarnya si mbak2 asisten).

Breastfeeding is fun, actually.  Even Angelina Jolie did it well ;)
Have a very happy breastfeeding!









No comments:

Post a Comment