Thursday, January 16, 2020

Fancy Dessert


Bagiku, pisang goreng itu mewah. Semasa ibu masih ada, hampir setiap hari ibu membuatkan camilan pisang. Kadang digoreng, dikukus, dipanggang, dibikin pudding, cake, ataupun nagasari. Lalu dicocol keju, susu bubuk dancow, milo, meses ceres, susu kental manis, ataupun yang paling endeus yaitu dicocol dabu-dabu.

Waktu aku hamil Dante, kalau sudah mulai terasa mual-mual dan gak bisa makan, camilan pisang jadi penyelamat. Susu pisang, biskuit pisang, pokoknya semua makanan yang ada unsur pisang sampai aku kenyang terpisang-pisang. 
Sampai ada teman yang bilang:
"Hmm..Ka, kamu kan cuma hamil. Bukan monyet." 
🐒🐵🐒


Sekarang, Dante jadi suka banget sama pisang. Terutama pisang goreng. Dia bisa lho, menghabiskan satu sisir pisang sendirian. Dan dia juga bisa tahu cafe mana yang punya pisang goreng yang paling oke. Kriteria pisang goreng yang oke buat Dante adalah yang rasanya manis nggak pake kesat atau asam, dan jaketnya gak terlalu tebal. Menurutnya pisang goreng yang tepungnya terlalu krispi itu bikin momen mengunyah pisang jadi kurang seru. Makanya kalau ada pisang goreng yang tepungnya terlalu banyak, sering dia bukain jaketnya. Iya dia bilangnya jaket, mungkin dibuka biar pisangnya gak kepanasan 🐵

Oke. Mungkin bukan pisang gorengnya yang enak banget. Tapi karena happy feelingnya. Momen makan pisang goreng mengingatkanku pada sosok ibu yang asyik dan penyayang. Dan mungkin Dante juga begitu, pisang goreng membuatnya selamat dari rasa lapar.
🐒🐒🐒


Oh ya, pisang goreng enak versi review Dante ini tersedia di Coffee Right Cibubur 2. Bisa follow Instagramnya @coffee.right. Buat para #TeamPisang di daerah Cibubur boleh loh ya melipir ke sini. Selain pisang ada juga camilan lain yang gak kalah seru, salah satu favorit Enzo adalah cheese cake. Selalin camilan ada juga makanan berat. Aku sendiri paling suka Gyudon dan Beef Teriyaki dari cafe ini. Tempatnya strategis dan cucok meong untuk foto-foto buat konten Instagram kamu lho :)


No comments:

Post a Comment