Sunday, March 21, 2010

got rotten on the bed :)

Pernah dengar istilah "bungsu gagal"?
Nah itulah saya. Perlahan, sifat manja yang begitu betah tinggal di dalam pribadi saya mau gak mau harus pergi juga begitu saya harus menjalani peran sebagai "teteh teladan", dan sifat manja itu benar-benar harus pergi begitu saya menikah dengan Pop (Tony Hendrawan), hamil, dan menjadi mama bagi  Enzo (Muhammad Rizqi Enzo Yudhistira, 2 tahun) dan Dante (Dante Muhammad Zahid Sadewo, 6 bulan).
Semenjak jadian, saya dan Pop sudah terbiasa dengan gaya long distance relationship, sampai saat ini. Saya bekerja di Bandung sementara Pop bekerja di Jakarta. More often than not, kita cuma bisa ketemu saat weekend. Bukan karena betah berlama-lama tinggal "pisah ranjang", tapi karena kondisi ini dan itu akhirnya kami harus bersabar sambil terus berusaha untuk mewujudkan cita-cita kami untuk kumpul sebagai satu keluarga utuh. Tentu saja, having quality time merupakan luxurious thing bagi kami.


Sebagai working mom, waktu terasa berputar cepat sekali. Pergi bekerja pagi-pagi dan sampai di rumah malam hari, langsung menyusui Dante dan bermain bersama Enzo, lalu mandi koboy di malam hari. Rasanya seperti dikejar waktu saat harus membagi waktu untuk diri sendiri, suami, dan anak-anak dalam waktu dua hari saja di saat weekend. Walaupun kami dibantu oleh dua orang asisten rumah tangga, Sabtu dan Minggu adalah hari khusus bagi kami dan anak-anak. Just the four of us.
Setiap weekend, kami yang bertugas memandikan Enzo dan Dante. Kalau tidak pergi berenang, berendam di dalam  seember air hangat sudah cukup menyenangkan bagi Enzo dan Dante. Dan yang lebih menjadikan weekend istimewa adalah Pop selalu memasak untuk kami.


Kegiatan favorit kami setiap weekend selain jalan-jalan dan shopping adalah "membusuk di tempat tidur".  Dulu, waktu masih single, membusuk di tempat tidur adalah tidur lagi setelah shalat shubuh, bangun sangat siang, makan, tidur dan tidur lagi sampai badan benar-benar busuk. Sekarang, membusuk di tempat tidur hanya istilah untuk kegiatan bermain-main bersama anak-anak  di dalam kamar di rumah. Sounds boring, tapi kalau dijalani kegiatan di dalam kamar  ini padat, hemat dan mempererat bonding juga lho. Yang biasa kami lakukan adalah:
  1. Shalat berjamaah, mengaji dan berdoa bersama. Enzo memang belum mengerti, tapi mulai kami ajak agar terbiasa beribadah.
  2. Menyusui Dante sepuasnya, kadang sampai ketiduran. Nikmat sekali!
  3. Memijat Dante dan Enzo memakai baby oil, sekitar 10-15 menit.
  4. Mendandani anak-anak, dilanjutkan dengan menjadi mama/paparazzi  bagi Dante dan Enzo (sekarang Enzo lebih suka jadi photographer dari pada jadi modelnya).
  5. Membacakan buku cerita.
  6. Menonton Enzo konser sendiri; gayanya udah kayak Armand Maulana, main gitar dan jogged-joged.
  7. Menonton DVD  Ipin-Upin, Barney, Disney, dan lain-lain yang gak pernah sampai tamat, karena Enzo bosan.
  8. Main odong-odong. Biasanya yang jadi odong-odong adalah Pop, sedangkan saya bertugas untuk photo-photo aja.
  9. Main jadi pemburu di hutan. Tenda dari selimut dan bantal guling, dan boneka-boneka saya yang menjadi binatang buruannya. Pop dan Enzo jadi pemburu, sedangkan saya kebagian peran jadi Nensi (Nenek Sihir).
  10. Jadi pasien pijat-kerok-nya Enzo. Enzo bisa karena sering lihat punggung Pop dikerok saya, dan sering lihat badan dan kaki saya dipijatin Pop.
  11. Main pesawat-pesawatan, pesawat dari bantal guling, ada lagunya, "Naik kapal kecil, bergoyang-goyang… Naik kapal besar enggak punya uang..."
Kalau dijalani, capek juga rasanya tapi feels like heaven!
Dan gak terasa, weekend begitu cepat berlalu. Ada yang bersedia menambahkan untuk kegiatan membusuk di tempat tidur ini? Let’s share!


No comments:

Post a Comment