Friday, April 24, 2020

Bahagia Menikmati Hidup


Our (h)eart(h) breaks, heals, and becomes stronger again.

Sudah sekitar 1.5 bulan kita melakukan #socialdistancing dengan #workfromhome. Hari ini juga kita memulai ibadah shaum hari pertama. Ramadan istimewa tahun ini dimulai di Hari Jumat, hari yang sangat baik. Semoga Allah memudahkan dan memberkahi shaum kita Ramadan ini. Hari ini Allah menganugerahkan hujan, membuat saya betah lama-lama menikmati hujan #dirumahaja. Sudah lama saya gak mengambil jeda untuk menikmati hal-hal sederhana seperti ini. Rasanya damai sekali 💚

Pikiran saya berjalan ke tahun 2018 yang merupakan wake up call bagi saya. Kehilangan ibu dan bapak tercinta, kehilangan hobi, pekerjaan yang disukai, kehilangan kepercayaan pada orang-orang terdekat. Kesibukan suami di pekerjaan, kesibukan anak-anak yang semakin padat di sekolah, membuat saya insecure, merasa kesepian dan ditinggalkan. Parahnya lagi, saya tidak menyadari bahwa saya kehilangan, tepatnya menyangkal. Saya tetap menjalani rutinitas seperti biasa, malah overthinking dan makin mencari-cari kesibukan dengan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu. Saat itu saya pikir, dengan banyak kesibukan, rasa sakit karena kehilangan itu akan hilang sendiri. Saya yang ahli savasana ini (baca: rebahan), sampai ikut kelas muaythai saking gabutnya, saking gak mau disebut ketinggalan jaman. Berulang kali dirawat di Rumah Sakit karena "kecapaian" akhirnya membuka mata hati saya: bahwa semua kesibukan itu makin membuat saya kehilangan jati diri.

Saat dirawat di RS saya berpikir (sedikit 😅) bahwa semua orang menginginkan panjang umur, tapi pasti semua orang akan mati. Meskipun begitu, kita tetap punya pilihan, apakah ingin menghabiskan sisa usia dengan menginap di kamar Rumah Sakit dan duduk-duduk di kursi roda, atau ingin mengisi sisa usia kita dengan hidup sehat, bahagia, sejahtera, aman, nyaman, tentram dan damai. Tentunya pilihan saya adalah yang kedua.





But how to start?

Know ourselves and know our Rabb. Maafkan diri kita dan beristighfar pada Allah Yang Maha Pengampun, maka Allah akan memberi jalan keluar. 

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” 

(QS. Al-Baqarah [2]: 222)


Allah memang Maha Pemberi dan Penyayang, memberi saya banyak sekali cahaya menuju perjalanan memperbaiki diri. Katanya apa yang kita pikirkan dan ucapkan, akan kembali pada kita sendiri. Allah menuntun saya untuk meninggalkan semua keburukan: rasa malas, kesepian, toxic relationship, lalu menggantinya dengan orang-orang, kegiatan dan lingkungan yang jauh lebih sehat.
 

Saya mulai menulis blog lagi, mengambil banyak kelas pengembangan diri dan mulai mengajarkannya, memilih pekerjaan, kegiatan, makanan, olahraga bahkan teman yang sesuai dengan value dan kepribadian saya. Salah satu kebaikan Allah adalah, saya diperkenalkan dengan channel edukasi Satu Persen @satupersenofficial yang membuat saya lebih open minded dalam menikmati hidup.

Saya belajar menikmati hal-hal kecil, merayakan pencapaian-pencapaian kecil yang saya dapat dengan rasa syukur. Mengubah pola pikir yang meyakini bahwa segala sesuatu yang ideal adalah:
menyederhanakan, mengurangi konsumsi, tidak bertindak tidak tergesa-gesa dan bertindak penuh perhatian dan fokus, dan menikmati hal-hal sepenuhnya.

Fokus hanya pada hal-hal kecil yang menyenangkan;
- Menikmati makan bersama, gigit, kunyah dan rasakan makanan yang kita masak untuk keluarga.
- Menikmati waktu berjemur, hangatnya sinar matahari, olahraga ringan yang kita lakukan bersama pasangan dan anak-anak, atau bersama pelatih dan teman-teman melalui aplikasi zoom dll.
- Menikmati lukisan langit yang makin hari semakin indah.
- Menikmati lembut dan wanginya seprai yang baru kita ganti.
- Menikmati wangi dan hangatnya baju yang baru saja kita setrika.
- Menikmati segarnya wangi lantai yang baru saja kita pel.
- Menikmati bersihnya layar TV yang baru saja kita lap (karena biasanya kita hanya menikmati adegan2 di layar TV saja tanpa memperhatikan debu yang menempel pada layar TV).
- Dan yang terpenting adalah fokus pada orang-orang tercinta yang bersama kita di rumah saat ini.

Bahagia saya adalah menikmati momen bersama mereka, menyimak dengan apa yang mereka katakan dan ceritakan.

Hadir here and now tanpa pikiran menerawang kemana-mana,menikmati saat-saat ketika kita tersenyum, tertawa bersama mereka, penuh cinta 💚


 

#SatuPersen percaya bahwa setiap orang bisa berkembang dan berdaya. Sejak awal tahun 2019, Satu Persen telah berkontribusi besar dalam pemberian konten edukasi kesehatan mental dan pengembangan diri. Layanan Satu Persen, mulai dari mentoring, konseling, kelas dan lainya telah membantu banyak orang termasuk saya untuk bangkit dan menjadi berdaya.

Satu Persen mengajari hal-hal penting yang belum diajarkan di sekolah. Satu Persen juga membantu saya menyeimbangkan jari-jari roda kehidupan saya agar sama panjang dan seimbang sehingga roda kehidupan dapat berputar dengan baik. Satu Persen membantu saya menyingkirkan halangan-halangan berupa kemalasan, keluar dari toxic relationship dan mengatasi kesepian melalui artikel-artikel dan program-programnya yang lengkap dan diolah dengan santai namun bermanfaat. Bukan hanya itu, Satu Persen juga membantu saya menemukan my IKIGAI, yang membuat hidup saya lebih bermakna, bermanfaat, dan seimbang untuk meraih makna dan kebahagiaan sejati dalam hidup.

Feel free untuk mengunjungi semua link dalam artikel ini, juga mengunjungi berbagai artikel dengan hashtag #SatuPersenBlogCompetition di Instagram untuk mendapatkan banyak pencerahan dari Satu Persen.





No comments:

Post a Comment