Saturday, April 25, 2015

Laser CO2 di Erha Clinic




Sejak rutin lari pagi, makin lama di wajah saya terutama di seputar mata dan pipi tumbuh bintik-bintik hitam kecil seperti tahi lalat. Hal ini makin jelas terlihat setelah saya mengikuti Jakarta Marathon tahun lalu. Saya sudah melakukan perawatan dengan mengoleskan krim wajah, tapi memang tidak bisa langsung hilang begitu saja taburan meses-meses coklat di wajah ini. Skin aging (aging spot, freckles, ,melasma, skin tag, keratosis seboroik, dll) biasanya terjadi karena paparan sinar matahari, dan cara menghilangkannya yaitu dengan laser CO2. Saya ingin tindakan penyinaran ini dilakukan oleh dokter dan klinik/ Rumah Sakit terpercaya. Rumah Sakit bukan pilihan saya saat ini, karena agak sulit bagi saya untuk mencocokkan jadwal dokter dengan rutinitas saya sebagai homemaker; ditambah dengan waktu mengantre di Rumah Sakit yang cukup lama. Setelah browsing dan berkonsultasi dengan beberapa teman, saya memilih erhaclinic Pondok Indah untuk mengatasi masalah bintik-bintik hitam ini. Saya mengambil paket layanan Erha Priority, jadi saya hanya perlu membuat janji dengan dokter pilihan dan tidak perlu mengantre. Yay!

 photo erhaclinic Pondok Indah by Fernando Gomulya


erhaclinic Cabang Utama Pondok Indah ini terletak di Jl. Sultan Iskandar Muda No. 31 Jakarta Selatan. Untuk layanan Erha Priority hanya tersedia di Erha Clinic Pusat dan Cabang Utama. Saya membuat janji dengan dr. Shinta Damayanti, SpKK. Begitu datang saya langsung ditemani Mbak Resna, Supervisor on Duty saat itu, diantar ke ruangan VIP yang nyaman sekali, bisa sambil nonton TV dan disuguhi banyak camilan pula :) Setelah berkonsultasi dengan dr. Shinta, kami sepakat untuk mengatasi masalah skin aging ini terlebih dahulu, yaitu keratosis seboroik di sekitar mata dan pipi. Karena kalau untuk masalah jerawat, menurut dr. Shinta jerawat saya masih tergolong wajar, jadi bisa diatasi nanti setelah masalah dengan bercak-bercak hitam ini selesai.

Pertama kulit dibersihkan, lalu diolesi krim anestesi, dan dibiarkan sekitar 30-45 menit sampai kulit wajah terasa kebal. Setelah itu, saya diantar ke ruangan tindakan untuk penyinaran. Proses penyinarannya berlangsung sekitar 15-30 menit saja. Karena tidak semua bintik hitam saya minta untuk dihilangkan, hanya beberapa sekitar 7-10 bintik hitam yang agak besar dan jelas. Untuk bintik-bintik yang ada di sekitar kelopak mata, karena kelopak mata tidak ikut diberi krim anestesi, tidak saya minta untuk disinar. Saya takut sakit soalnya hehehe... Rasanya seperti terkena percikan minyak panas saat menggoreng ikan. Ih, ibu-ibu banget sih ya, analoginya. Oke deh, saya ralat. Rasanya seperti terkena percikan kembang api. Panas dan perih sedikit. Selama disinar, mata saya ditutup perban. Setelah selesai, wajah saya dikompres kapas basah lalu dibersihkan dan diolesi krim antibiotik. Selama proses penyinaran, dr. Shinta sangat komunikatif dan menenangkan, begitu juga dengan para perawat yang mendampingi, semuanya ramah dan komunikatif.

 
 
Saya lalu diantar kembali ke ruangan, dan menerima obat berupa Mupicor Cream dan Erha2 Facial Wash. Total biaya yang dikeluarkan untuk satu kunjungan ini Rp2.822.300 (sudah termasuk biaya administrasi Rp15.000 dan biaya konsultasi VIP Rp450.000). Mungkin untuk biaya laser CO2 nya sendiri, biayanya bervariasi tergantung kondisi wajah.


Di erhaclinic Pondok Indah ini terdapat Children's Room, jadi untuk seorang mama seperti saya tidak perlu kuatir kalau membawa anak. Kalau anak bosan menunggu dan menonton TV di kamar, anak-anak dapat bermain di Children's Room ini. Ruang tunggunya nyaman dan selain itu juga ada Food Corner yang menyediakan makanan dan minuman yang enak. Saya sempat mencicipi Macaroni Schotelnya, porsinya cukup banyak dan rasanya OK. 

Menurut dr. Shinta, bekas laser ini akan berbentuk bopeng (seukuran bintik hitam yang dilaser) dan akan menjadi luka yang terasa agak perih selama sekitar 1-2 minggu. Luka akan mengering dan berwarna hitam dan akan terasa gatal tapi tidak boleh digaruk karena luka akan mengelupas dengan sendirinya. Dalam waktu 3-4 minggu pasca laser CO2, biasanya kulit sudah pulih dan kembali normal; tapi bila dalam 4 minggu itu ada keluhan, saya diminta kembali lagi untuk kontrol. Bintik hitamnya sendiri akan memudar, dan bisa saja kembali menghitam. Jadi memang diperlukan perawatan yang rutin dan menghindari paparan sinar matahari langsung. Kita harus menjaganya dengan rajin minum air putih, makan buah dan sayur, membersihkan wajah, memakai sunblock, topi, sunglasses dan memakai pakaian yang tertutup dan nyaman bila harus keluar dan berurusan dengan sinar matahari, misalnya berolahraga outdoor.
OK deh, semoga luka bekas laser ini cepat pulih dan nggak ada keluhan yang serius. 
Kita lihat 2 minggu lagi, bagaimana perkembangannya. 
Semoga kulit wajah ini makin sehat dan segar deh ya. Aamiin :)

Monday, April 13, 2015

Pocari Sweat Run Indonesia 2015


Minggu 29 Maret 2015 yang lalu saya mengikuti Pocari Sweat Run Indonesia 2015 untuk kategori 5K individual bersama #mamarunners #CantikPerkasa The Urban Mama. Campaign Pocari Sweat Run yang diusung kali ini adalah #saferunning; yaitu edukasi tentang cara berlari yang benar, memastikan kita merehidrasi dalam jumlah yang cukup, dan mengenali heat stroke dan pertolongan pertama untuk heat stroke.


Pocari Sweat Run Jakarta menyediakan bus pengantaran bebas biaya bagi para peserta lomba. Saya dan Zata berangkat dari Cilandak Town Square menuju lokasi lomba di ICE - BSD City. Bus berangkat pukul 4.15, perjalanan menuju BSD cukup lancar, sekitar satu jam kami sudah sampai di lokasi lomba. Kami sampai ketika adzan subuh berkumandang dari tenda mushala yang disediakan panitia lomba. Setelah menitipkan tas kami sempat berkeliling dan foto-foto. Fasilitas yang diberikan cukup rapi dan lengkap,  mulai dari toilet, mushala, tampat penitipan tas, tenda P3K, dan tenda-tenda sponsor juga photo booth.




Setelah berkumpul, kami berjalan menuju garis start, tak lupa berfoto-foto di start line bersama #mamarunners #CantikPerkasa. Melakukan senam pemanasan yang pimpin oleh instruktur dari #saferunning Pocari Sweat, dan lomba lari untuk kategori 10K dan 15 menit kemudian dilanjutkan dengan 5K dimulai. Oh ya, seperti biasa, di kilometer pertama ini saya melipir-melipir cantik. Tidak seperti saat Jakmar yang lalu, saat ini peserta lomba tidak terlalu banyak, jadi nafas tidak terlalu sesak. Saya melipir hanya untuk berjaga-jaga saja, agar tidak sesak nafas :) Saya berlari bersama Mia dan Zata, sesekali saya berlari duluan. Sepertinya kami berada dalam pace yang hampir sama. Masih bisa berlari sambil mengobrol dan foto-foto. Sudah tahu kan, kalau saya pecinta sinar matahari pagi? Senang sekali loh, berlari sambil menikmati sinar matahari pagi. Pemandangan saat lomba ini agak lain, biasanya pohon-pohon rindang di Cibubur dan sekitarnya, saat ini pemandangannya perumahan dan gedung perkantoran di BSD, tidak terlalu banyak pohon. Ada sih, tapi kecil-kecil :( Untungnya masih pagi, jadi tidak terlalu masalah, karena masih teduh.

 


Di KM 2, ada beberapa penabuh drum yang memberikan semangat, dan setiap 1.5KM selalu ada hydration point. Karena ini hanya 5K fun run, rasanya tidak ada drama dan injury. Sepanjang jalan saya mengobrol dengan Mia dan Zata. Finish juga bersama-sama, langsung  menuju tempat pembagian medali dan handuk finisher, juga refreshment area dan langsung menghabiskan 2 buah pisang (lapar ya, neng?). Oh ya, medali dan handuk finishernya bagus, deh.


Finish time 50 menit, artinya banyak jalan kaki yaa... memang bukan PB saya. Asli, ini fun run banget, seperti lari pagi biasa. Setelah itu, bedakan dan foto-foto bersama #mamarunners walaupun nggak full team, karena beberapa ada yang sudah pulang duluan takut terjebak macet.

 mamah eka pupuran dulu biar tampangnya ga ironis.. ahahahha...



Secara keseluruhan, saya puas dengan event ini. Tempatnya racenya memang cukup jauh ya, kalau dari Cibubur. Tapi pantia lomba cukup sigap dengan memberikan fasilitas bus antar jemput, meskipun drop pointnya kurang banyak (maksudnya pengennya ada drop point di Cibubur aja gitu hehehe...). Track larinya juga gersang, ya mungkin karena saya terbiasa lari di antara pepohonan rindang, jadi udaanya terasa agak berat, nggak sesegar kalau berlari di Cibubur. Sekali-kali bikin dong, event lari di Cibubur, di Buperta gitu, kan asyik, lebih dekat rumah dan udaranya jauh lebih segar.

Terima kasih, Pocari Sweat dan Run ID race management untuk eventnya yang rapi. Terima kasih juga Adidas Indonesia untuk support pakaian dan sepatunya yang nyaman.