Sunday, December 29, 2019

How Playful Are You?



Sering ya, ketika anak sedang ada temannya tapi malah asyik sendiri main gadget, atau tidur-tiduran sambil mainin boneka atau mobil-mobilan, kita (kiitaa? Saya doang, kali) maksa-maksa agar dia mainnya harus berinteraksi sama temannya?

"Temannya ajak main dong! Kok kamu malah tidur-tiduran? Ayo ngobrol dong!"

Iya itu saya yang sering begitu sama anak-anak. Memang pada dasarnya merrka anak-anak penurut yang takut jika Mama marah, makanya mereka nurut jadi main bareng tapi males-malesan 🤗


Ternyata, saya salah lho 😂
Di event #10TahunLiburanAnak 7 Desember 2019 lalu di @mulaindonesia, dalam fun workshop & interactive talkshow bersama Kak Irma Gustiana A, M.Psi., Psi. (@ayankirma), seorang Child Psychologist dari @ruangtumbuh.id, kita diajak belajar berkomunikasi dengan anak melalui bermain.

Bermain sama dengan healing. Bermain yang sehat membantu anak untuk tumbuh dan berkembang sebahagia mungkin dan mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan hidup sebaik mungkin (Vanfleet).


Tujuan bermain adalah permainan itu sendiri dan untuk mendapatkan kepuasan dan tanpa target (contohnya bukan untuk mendapatkan uang atau penghargaan). Bermain melibatkan emosi-emosi positif, mengutamakan fleksibilitas, lebih menekan pada proses daripada hasil, bebas memilih dan memiliki kualitas pura-pura dan ternyata ada 16 types of play yang perlu kita ketahui (Bob Hughes). Salah satunya ya bermain sendiri sambil tidur-tiduran tadi. Jadi kalau nanti lihat anak asyik sendiri, selama aman dan tidak berbahaya, tidak perlu dipaksa-paksa supaya main bareng ya 🤗


It is a happy talent to know how to play. Terima kasih banyak undangannya, Kak @febiesamatha dari @ruangtumbuh.id. 

Selamat ulang tahun ke-10 untuk @liburananak! Semoga makin kece dengan aplikasi terbarunya yang sudah bisa didownload di playstore ❤


Tuesday, December 24, 2019

What is Your Colour?






Saya menyukai semua warna. Tapi untuk pilihan warna baju, make up, perhiasan/ accesories, jilbab dan warna rambut, gak berani pilih warna-warna berani seperti merah, oranye atau ungu.  Jadinya, di lemari lengkap punya semua warna, tapi yang dipakai ya baju yang warnanya netral dan pastinya itu-itu lagi biar aman. Tapi jadinya gak efisien juga, baju-baju yang lain akhirnya jarang dipakai.


Ternyata, warnapun ada ilmunya. Dengan dibantu seorang colour specialist seperti Kak @oya.miranti, kita jadi bisa menemukan #wowcolour masing-masing. WOW colour adalah warna yang paling dapat menampilkan sisi terbaik dari diri kita agar terlihat paling sehat dan bahagia.


Apakah kalau sudah menemukan 1 WOW colour kita harus pakai warna itu terus menerus? Tentu tydac, Marimar. Seorang colour specialist akan mengarahkan kita menggunakan colour chart dan season colour pallete untuk menentukan warna yang cocok dengan undertone kita, termasuk cool atau warm colour. Juga menentukan season colour yang sesuai dengan personality style, face shape dan body shape. Tidak sampai di situ, seorang colour specialist juga akan mengarahkan kita memadu-padankan warna dasar, warna netral, motif warna, complimentary, analog dan split colour.


Workshop ini seru banget karena untuk saya yang termasuk ke dalam kategori warm dan autumn colour, ternyata dengan teknik ini bisa banget loh pake warna-warna cool yang saya hindari seperti warna ungu tadi. Ini juga mematahkan miskonsepsi tentang minimalism yang sekarang sedang hits, bahwa minimalism hanya boleh memakai warna hitam atau putih saja.


Thank you very much Kak Oya, ilmunya cucok meyong sekali! Sekarang jadi PD mewarnai rambut pakai warna oranye yang "gw banget" dan I am very happy loh dengan warna rambut barunya 🍊

Makasih juga pilihan warna merah untuk hijabnya, kemarin waktu ambil rapor anak-anak sudah dipakai hijab merahnya, dan Lira Square dari @ranscarf_indonesia ini bahannya lembut dan enak dipakai. Sukaaa 😍
Can't wait to join your next #colouranbyoya class!