Saturday, June 01, 2024

About Me Menurut ChatGPT


Beberapa waktu lalu nanya-nanya di ChatGPT tentang diri sendiri. Apa yang ChatGPT tahu tentang diriku. Consider data digitalku yang mungkin sudah tersimpan lama di dunia maya ini.
Mau tahu gak, jawaban ChatGPT apa?
Ini dia:

Friday, April 05, 2024

COKLAT SULTAN


Jaman aku SD, tiap Ramadan selalu temenin Bapak beli voucher ke Gelael Dago untuk dibagi2in ke sub-ordinatnya di kantor. Habis itu kita bakalan ke lorong coklat Ferrero Rocher untuk beliin hampers untuk klien2nya Bapak. Bapak pilih coklat itu karena kemasannya simple dan elegan katanya. Gak ribet harus bungkus2 sendiri lagi di rumah. Dulu memang agak ribet kalau mau kirim parcel lebaran tuh, harus beli keranjang sendiri, beli pita2 sendiri, riweuh lah pokonya. Jadi si coklat Ferrero Rocher ini paling praktis menurut Bapak. 

Aku pengin tapi gak pernah dibolehin karena itu untuk hampers, dan dulu rasanya ngiri banget sama klien2nya Bapak karena kok asyik banget sih dikirimin sekotak gede Ferrero Rocher. 
Sedangkan hampers yang nyampe ke rumah itu biasanya isinya keramik2 teh, sembako atau toples2 kue kering doang. Hihihi gak bersyukur amat yak. 

Tapi bukan itu sih intinya. Tak ada satupun rekanan Bapak yang ngirim sekotak gede Ferrero Rocher ke rumah. Pernah aku complain sama Bapak tentang ini, tapi Bapak bilang gpp karena itu jadi ciri khas Bapak. Hebat ya si Bapak udah ngerti konsep personal branding 🤣 
Ada juga sih 1 brand lagi yang biasa Bapak kasih ke klien2nya yang tinggal di luar Pulau Jawa. Brand apakah itu? Dodol Garut Picnic yang kotaknya warna pink!


Oke balik lagi ke si coklat Ferrero Rocher ini yaa... pokoknya unreachable banget deh. Aku cuma pernah nyicipin 1-2 butir gitu deh. Dan kayaknya rasanya enaaaak gitu. 

Sejak saat itu aku berjanji pada diri sendiri,
"Liat aja ntar kalo aku udah kerja aku akan beli si coklat mewah ini pake duit aku sendiri!"

Bertahun2 kerja dan punya duit sendiri, kok gak pernah kepikiran lagi tuh si coklat sultan.

Sekarang pas udah jadi ibu rumah tangga, pas belanja bulanan dan lewat lorong coklat, jadi keingetan lagi dan mau beli kok sayang ya? 
Coklat 6 butir gitu aja harganya 100ribu. 
Seenak2nya coklat kayanya gak perlu2 amat 6 butir 100rb. 

Tapi tetap aja aku mengiri pada klien2 Bapak yang dulu sempet dikirimin hampers Ferrero Rocher ini. Padahal Bapaknya juga udah meninggal, dan mungkin klien2nya juga udah pada meninggal yaa..

Semoga kemengirianku yang random ini tidak mengurangi pahala berpuasaku ini 🤣🤣🤣

Friday, October 28, 2022

IT'S OK TO BE ANGRY

Speak when you are angry and you will make the best speech you'll ever regret.

dr. Laurence Johnston Peter

Semua perasaan boleh dirasakan, semua perasaan tidak ada yang salah. Yang bisa salah adalah cara berpikirnya, interpretasinya, persepsinya, cara komunikasinya, pengetahuannya, informasinya, tindakannya, dan keputusannya.

Tapi perasaan kita tidak salah.

Kemarahan kita bukan disebabkan oleh seseorang atau situasi yang kita anggap memicu kemarahan kita, tapi kemarahan adalah refleksi diri yang selama ini kita abaikan.
Coba deh cari tahu, issue2 apa saja yang membuat kita marah tapi kita abaikan.
Apakah mungkin kita diam saja ketika merasa kepentingan kita terganggu, tidak mendapat yang kita inginkan, merasa diserang, mendapat perlakuan tidak adil, merasa tidak dihargai, merasa tidak punya kendali, atau memiliki ekspektasi/ persepsi yang berbeda tentang seseorang atau situasi.

Jadi kalau lagi marah kita harusnya ngapain dong?
1. Jangan salahkan perasaan marah.
2. Sadari, akui dan terima kalau kita merasa marah.
3. Release kemarahan sampai ke akar (go deeper, keep asking why).
4. Pikirkan apa yang sebenarnya terjadi, apa yang kita butuhkan.
5. Bertindak.
6. Lakukan clearing dengan teknik releasing by breathing (istighfar), moving (berolahraga, mendirikan shalat, journaling), minum air yang cukup untuk menggantikan cairan tubuh yg keluar ketika proses emotional detox (menangis, berkeringat, bersin, dll), dan tidur yang cukup.

Kalau masih kzl? Ngopi dulu gaes.

#SelfHealing #SelfAwareness
#AngerManagement #ReleasingAnger

#EkadeauBooks #rumah_ke7

Friday, October 09, 2020

THINGS THAT MAKES ME HAPPY



Day 2

When my sustenance is in The Heaven,
then Allah sends it down to me.
When it is in The Earth, then Allah extracts it for me.
When it is far away, then Allah brings it closer to me.


When it is filled with challenges, then Allah eases it for me.
And when it is forbidden, Allah purifies it to me.
And Allah grants me of what He granted His righteous servants.


☘☘☘
#Day2 #30DaysWritingChallenge
#30HariBercerita #30HariMenulis
#Journaling #Writherapy #WritherapyByEka

Friday, October 02, 2020

TIPE ANALIS; EKSTROVERT PENDEBAT DAN KOMANDAN


Day 1

TIPE KEPRIBADIAN

Menurut MBTI personality test, saya termasuk ke dalam tipe analis yang extrovert; cenderung jadi pendebat atau jadi komandan yang jumlah populasinya hanya sekitar 3% di dunia. Lah, kok jadi kayak Bapak ya? Kayak bapak-bapak tentara gitu. Padahal, saya maunya lemah lembudd dan mahluk halus seperti Ibu 😅

Jadi kesimpulannya, saya ini seorang ibu yang kebapakan. Mungkin versi kebalikannya dari Ayah Ojaknya ATT, yang seorang bapak yang keibuan. Ya pokonya gitu lah, ibu2 yang galak. Tapi berhasil membuat orang-orang percaya kalau saya ibu yang lembah lembud seolah tak pernah marah. Padahal mah banyak menyimpan gerutuan. Makanya senengnya nulis dan cerita biar gak kusut di dalam tubuh. Agak2 mengganggu juga sih, social distancing ini bagi orang2 extrovert yang sukanya ketemuan, ketawa ketiwi sambil toss2an, peluk2, rangkul2, cipika cipiki macam saya. Kalo apa2 sukanya komentar aja, ya gitu aku tuh komentator, suka ga suka diucapin langsung depan subjeknya. Mungkin bagi yang baperan jadi tersinggung, trus jadi menjauh, mungkin disangkanya saya tuh menyebalkan. Padahal iya 😅 Duh, maafkan kezuzuran diri ini ya. 


Banyak cerita tentang hal-hal yang saya sukai, bukan berarti gak punya hal-hal yang tidak disukai atau di luar ekspektasi. Tapi sesuai The Law of Attraction, saya jadi lebih fokus ke hal-hal baik yang sudah saya punya, sedang saya nikmati, dan ingin saya nikmati. Harapannya tentu saja biar hanya yang baik-baik aja yang mendekat. Yang gak baik dan gak sefrekuensi, biarlah tetap jauh berada di tempat yang seharusnya.

Memang sering bingung mulainya harus dari mana kalau diminta menceritakan tentang diri sendiri. Rasanya terlalu banyak yang harus diceritakan, tapi kadang rasanya hal-hal itu gak terlalu perlu juga buat diceritakan ke rakyat Indonesia yang memiliki peringkat julid nomor 1 di dunia. Padahal waktu kecil, saya sering loh nulis di buku diary teman-teman tentang biodata, termasuk hobby, cita-cita, kata mutiara, makanan kesukaan, celebrity crush, lagu kesukaan, banyak deh, sampai berlembar-lembar. 
Bahkan sempet-sempetnya nulis pantun juga! 

Tanggal 1 Oktober nih, hari ini bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila. Ikutan yuk ah, Tantangan 30 Hari Bercerita. Setidaknya ikutan pas launching,  rame-ramenya aja di hari pertama 😅
Mumpung lagi hits seliweran di sosial media. Lagi pula, saya rasa banyak dari kita yang kayaknya udah mulai lupa-lupa deh tentang diri sendiri. Mulai lagi yuk, self care and self love. Mumpung lagi banyak waktu #dirumahaja. Ditambah lagi buat saya yang lagi hamil, bikin jadi lebih fokus merhatiin diri sendiri. Hmm...ada baiknya juga ya, dikasih kondisi kayak sekarang. Ya emang Allah selalu baik sih, kitanya aja yang sering dudul lupa bersyukur 😅
Semoga Allah ampuni kita ya, sodara-sodaraku rakyat Indonesia.

Oh ya, sekalian promosiin masker kesukaan, masker 3 lapis jahitan teman-temanku nih. Slide 1, 2, dan 10 ada masker bordiran by Iruthe Sinaga, dan di slide 4 dan 5 ada masker shibori anti pengap by @twinsister0201 Rebekka Irnawati. Kalau pergi-pergi, suka banget pake masker ini, dimatching-matchingin sama baju. Kebetulan pilih yang warna-warna warm, sesuai sama undertone skin aku yang toned autumn. Trus, maskernya saya tetesin essential oil peppermint & tea tree, biar segar dan ceria sepanjang jalan.

☘☘☘

Pantun

Buah jeruk, buah delima. 
Tulisan buruk, jangan dihina!

☘☘☘

Bagi yang mau ikutan challengenya, ini sontekannya ya!

☘☘☘

#30DaysWritingChallenge #30HariBercerita #30HariMenulis #journaling
#Writherapy #WritherapyByEka
#TonedAutumn

Tuesday, September 22, 2020

BAJU RUMAHAN


Sudah 6 bulan #dirumahaja, #bajurumahan #enzodante makin lama makin sempit dan ngatung 😄
Secara yaa makan tidur duduk melulu kerjaannya di rumah.

Kalau punya anak cowok, pilihan bajunya gak ribet. T-shirt sama celana pendek doang, bahannya cotton lembut, yang adem-adem di kulit.

Baru nyadar ternyata anak-anak warna bajunya ya gitu-gitu aja. Warna-warna netral kayak abu-abu, navy, hitam, putih, krem. Mostly didominasi warna abu-abu, soalnya abu-abu itu gelap engga, terang banget juga engga 😄

Paling Dante aja yang masih mau dipakein baju yang warna-warna gonjreng dan bergambar, kalau Kakak Enzo, udah gak mau. Maunya baju yang polos-polos, boleh ada tulisan tapi dikit aja, sablonannya jangan yang gede-gede karena gerah, trus yang label merknya disablon supaya ga gatel nusuk-nusuk ke tengkuk. Kalaupun ketemu baju yang ada label merk di tengkuk, pastinya diguntingin deh sama anak-anak.

Enaknya lagi, baju-baju kayak gini gak perlu disetrika. Abis jemur, tinggal semprot linen spray trus dilipet masukin lemari 😄
Lipetnya juga lipet biasa, gak pake lipetan ala2 konmari, soalnya mereka sendiri yang lipet2, biar ga ribet kali ya.

☘☘☘

#mamaeka101 #Rumah_ke7

Saturday, September 19, 2020

Sahabat Terbaik adalah Diri Kita Sendiri

Senang sekali Agustus lalu kembali dipercaya @animo.indonesia untuk mengisi salah satu seri di virtual learning class "PRESERVE YOUR HARMONIOUS LIFE IN THE NEW NORMAL" bersama 3 expert lainnya, @thomaspakaya, @jakarta_mindfulness dan @afrianto_noor. Di seri ini, di satu sesi saya berbagi tentang "WRITING AT YOUR OWN PACE FOR YOUR HIGHEST SELF". 



Hati merasa hangat dan ikut tersenyum ketika para peserta berbagi tulisan tentang nama-nama mereka dan hal-hal yang membuat tidak nyaman namun memberi banyak pelajaran dalam hidup mereka. Apa makna dan kisah di balik nama Ibu @era.nimo, @riawatievi dan @nia_radinia, yang ternyata menyimpan banyak doa dan harapan yang kemudian membentuk pribadi mereka sampai saat ini. Begitu juga cerita tentang kabel listrik, taman depan rumah dan kucing, juga cerita tentang CCTV di rumah yang membuat tidak nyaman tapi ternyata memberi banyak pelajaran dalam kehidupan dan keputusan-keputusan dalam hidup mereka. Menarik ya?

Kadang hal-hal yang kita anggap sepele, ternyata memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk perasaan positif bagi hidup kita. Dengan menuliskannya, kita dapat mengekspresikan perhatian dan kecemasan kita, yang tadinya kusut di dalam benak jadi secara nyata dan terstruktur dalam bentuk kalimat dan dapat didiskusikan untuk kemudian bisa diambil hikmah yang membuat perasaan jadi lebih damai.

Di masa seperti ini, kita perlu sahabat yang mendengarkan, menyediakan waktu  buat kita, mendukung kita agar selalu semangat. Gak perlu jauh-jauh mencari orang yang sangat paham, mendukung, dan selalu menerima kekurangan dan kelebihan kita, karena ternyata sahabat terbaik itu adalah diri kita sendiri.

Will you be your bestfriend?

☘☘☘

#writherapybyeka #EkaGobel #MamaEka101 #EkaGobelXAnimoIndonesia
#ContentCreator #writherapy #journaling

Wednesday, September 02, 2020

Preparing Our Kids For The Future


Do not raise your children the way [your] parents raised you, they were born for a different time.

(Ali Bin Abi Thalib)

☘☘☘


Kami sekeluarga menyukai dunia digital dan teknologi. Dunia digital dan teknologi tidak akan berhenti dan akan terus tumbuh dan berkembang. Karena itu kami sadar bahwa sebagai orangtua kami harus membantu dan mendampingi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang bersama teknologi untuk membentuk jati diri dan memperluas kemampuan mereka agar menjadi dewasa yang sehat.

Di zoominar #LaunchingRuangTumbuhSelatan bertepatan dengan #DuaTahunRuangTumbuh 2 Agustus 2020 yang lalu, Doktor @sakapurnama dari @ruangtumbuh.id
dan Ibu Fransisca Oetami dari @cleviocamp berbagi tentang kompetensi yang perlu dikembangkan dan optimalisasi potensi anak untuk menghadapi era baru.
Secara garis besar, ada 3 kompetensi yang perlu dipelajari anak (dan orangtua), yaitu; literasi data, literasi teknologi dan literasi manusia. Selain itu penting juga untuk mengembangkan karakter ALIVE; Agile, Leadership, Innovative, Virtuous, dan Entrepreneurial. 

Begitu pula dengan optimalisasi potensi anak untuk menghadapi era baru, penting banget bagi kita orangtua menjadi teladan untuk menerapkan karakter yang kuat berkaitan dengan #ikigai masing-masing.

Kece banget deh ilmunya, seperti biasa makasih banget @febiesamatha undangannya! Thanks & sukses selalu, @ayankirma @vita_hestynovita @ruangtumbuh.id & @cleviocamp! Semoga Allah mudahkan untuk penerapannya 😊

☘☘☘


Saturday, August 29, 2020

KOMUNIKASI DUA ARAH DENGAN ANAK REMAJA SELAMA #DIRUMAHAJA (10-16 YO)

As we know, otak remaja itu masih under construction, alias belum matang. Makanya walaupun fisiknya sudah lebih tinggi dari saya, Enzo tuh masih kayak anak-anak, walaupun dia sendiri gak mau dibilang anak-anak. Ganteng belum, tapi lucu juga udah enggak. Pantesan dulu jaman ABG saya sering banget dimarahin sama Ibu Bapak, padahal perasaan gak bikin salah yang gimana gitu, cuma latihan cheerleader sampe jam 10 malem doang 😅

Beda dengan jaman saya dulu yang kalau dimarahin Bapak ya diem aja nunduk-nunduk menitikkan air mata seolah dunia tak mengerti aku, anak-anak sekarang kalau dimarahin gak terima, terang-terangan kasih lihat kalau dia gak suka dimarahin. Dilembutin ngelunjak, dikerasin juga nanti menjauh. 

Hmm..jangan-jangan memang saya yang kurang sabar dan kurang ilmu ya? Katanya memang fasenya orangtua banyak-banyak istighfar, memohon ampun sama Allah SWT. Udah waktunya juga buat orangtua untuk banyak-banyakin ibadah, banyak-banyakin sabar dan shalat; karena sabar dan shalat adalah penolongmu 😅
Anyway, diambil bagusnya aja deh, berarti anakku jujur mengemukakan pendapat. Alhamdulillah, sambil istighfar juga semoga Allah kasih sabar yang banyak. Tapi kan sabar itu bukan pasrah diam aja, harus gerak juga biar ada solusi. Kalau kata Bu Tedjo, 
"Dadi wong ki mbok yo sing solutip ngono yo."

Nah, makanya seneng banget waktu sahabatku si baik hati @febiesamatha undang aku untuk ikut zoominarnya @teentastic.id @monikatanu x @ruangtumbuh.id yang mengangkat tema komunikasi dua arah dengan anak remaja. Mbak Psikolog cantik @ayankirma menjelaskan dengan rinci dan jawab-jawabin semua pertanyaan tentang #teens di sini. Lengkap banget teorinya, tinggal praktiknya aja nih yang harus rela dan banyak minta kemudahan.

Makasih banyak buat ilmunya! Insya Allah berkah dan bermanfaat banget 💚


So by mercy from Allah, you were lenient with them. And if you had been rude [in speech] and harsh in heart, they would have disbanded from about you. So pardon them and ask forgiveness for them and consult them in the matter. And when you have decided, then rely upon Allah . Indeed, Allah loves those who rely [upon Him].

(Ali Imran: 159)

☘☘☘


#mamaeka101
#enzoyudhistira

Monday, May 04, 2020

Selamat Hari Pendidikan Nasional 2020; Belajar dari Covid-19


Sejak diumumkannya kasus pertama positif Virus Covid-19 di Indonesia, pemerintah mengambil langkah pencegahan penularan; salah satunya dengan menghentikan kegiatan belajar-mengajar di sekolah, termasuk meniadakan UNBK. Bahkan Pemprov DKI Jakarta sudah menerbitkan PSBB. 

Pada Hari Senin 14 Maret 2020, anak-anak saya, Enzo dan Dante mulai belajar dari rumah (home learning/ SFH). Begitupun suami, mulai bekerja dari rumah (WFH). Banyak hal yang berubah. Kami jadi terbiasa belajar dan bekerja online menggunakan berbagai tools; google class room, google meeting, zoom, membuat video, membuat poster, membuat laporan dari foto-foto dan berita dari internet. 


Kami juga terbiasa memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer, menyemprot cairan disinfektan, berperilaku lebih bersih dari biasanya, agar tetap aman dan selamat. 

Saya sebagai ibu rumah tangga, kini dituntut untuk berperan lebih sungguh-sungguh menjadi apa saja; menjadi guru, koki, manajer keuangan, direktur GA di rumah. Kondisi #dirumahaja bagi saya merupakan hal biasa, yang tidak biasa adalah kehadiran suami dan anak-anak 24 jam di rumah. Apalagi rumah kami minimalis, jadi terasa penuh karena semua orang beraktivitas di dalam rumah. Awalnya sayapun merasa sedikit kehilangan momen me-time. Terutama untuk menonton televisi. Televisi di rumah kami hanya satu, dan semua penghuni rumah masing-masing memiliki 1-1.5 jam hak untuk menonton televisi, dan seleranya juga berbeda-beda. Jadinya waktu saya untuk menonton drakor jadi berkurang, memang ada waktu ketika anak-anak sudah tidur, tapi itu sudah larut malam, saya keburu ngantuk. 

Minggu pertama tanpa menonton televisi terlewati begitu saja karena aktivitas saya sebagai ibu guru dadakan sangat padat 😄 Ternyata hidup tanpa menonton televisi itu biasa saja, dan ternyata saya baik-baik saja. Malah jadi ada ruang untuk saya membaca buku-buku yang sudah dibeli tapi belum sempat dibaca. Ada ruang pula untuk mulai menulis blog, dan ada ruang pula untuk mengajar dan beramal secara online.

Secara financial, alhamdulillah dengan #socialdistancing ini malah lebih hemat. Biaya BBM, Toll, dan transportasi (jemputan sekolah dan ojol), otomatis berkurang. Biaya konsumsi untuk jajan-jajan di luar juga berkurang. Biaya entertainment seperti makan-makan di cafe/ resto untuk arisan, nonton bioskop, karaoke bersama geng ibu-ibu, biaya perawatan ke klinik kulit, ke salon, barbershop, otomatis hilang. Biaya-biaya ekskul dan les privat juga hilang. Memang sih, biayanya teralihkan ke biaya listrik, telepon dan internet yang lebih besar, juga biaya makan-minum di rumah. Tapi, bila dirinci, tetap jauh lebih hemat. 

Waktu untuk beres-beres di rumah juga jadi lebih banyak. Jadi menemukan banyak barang layak pakai yang bisa disumbangkan, rumahpun terasa lebih lega dengan berkurangnya barang-barang tersebut. Malah saya berkesempatan mengadakan kelas online dengan topik minimalisme, yang seluruh biayanya disumbangkan untuk salah satu komunitas yatim. 
Alhamdulillah, Allah Maha Penyayang 😊

Semoga Pandemi Corona ini segera berakhir dan kita dapat kembali beraktivitas, bersilaturahmi, dan kembali produktif. 
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2020; semoga banyak pelajaran yang kita dapat dari Covid-19 ini.