Tahukah Mama bahwa tingkat literasi keuangan di
Indonesia telah meningkat dari 21.8% pada tahun 2013 menjadi 29.6% pada tahun
2016?
Meskipun begitu, sayangnya tingkat literasi keuangan perempuan jauh lebih
rendah dibandingkan dengan laki-laki ( perempuan 25.5% dan laik-laki 33.2%).
Karena itulah, senang sekali pada 8 Agustus
2018 lalu, bersama #TUMBloggersMeetUp The Urban Mama dan Visa Indonesia, saya kembali menjadi
bagian dari Kampanye #IbuBerbagiBijak yang pada tahun ini fokus pada edukasi
pengelolaan keuangan bagi ibu rumah tangga. Bersama pakar keuangan Prita Ghozie
(Financial Educator) dan Jenahara Nasution (Womenpreneur), kita para ibu rumah
tangga yang berperan sebagai Menteri Keuangan di rumah diajak untuk memperdalam
pengetahuan dan keterampilan kita dalam mengelola keuangan rumah tangga dan
usaha.
Ada 5 hal penting tentang keuangan rumah tangga
dan perusahaan yang perlu kita pelajari dan sikapi secara bijak:
1. Keuangan
Belajar membuat anggaran dasar belanja,
mengevaluasi keuangan secara berkala,merencanakan keuangan, mengenali patokan
dasar anggaran keuangan, dan cara membuat anggaran musiman dengan mudah.
2. Simpanan
Mengetahui dasar soal tabungan dan menabung
yang benar, menemukan jenis tabungan yang tepat, mengetahui cara mudah
menumbuhkan uang, merencanakan dana darurat sebagai dana cadangan di masa
genting, dan merencanakan pengeluaran sesuai dengan tujuan.
3. Utang Piutang
Mengenali perbedaan kartu debit dan kartu
kredit dan cara menikmati semua manfaatnya, mengetahui cara kerja kartu kredit,
skor kredit dan cara memepertahankannya agar tetap baik, mengetahui cara
membangun kredit yang sehat untuk rapor kredit yang sehat, menjaga kredit tetap
akurat, sehat dan aman, mengenali berbagai beban utang dan metoda
penyelesaiannya, bebas dari utang dan cara membangun ulang kredit untuk
menyelamatkan kondisi keuangan, tahu harus kemana untuk konseling kredit.
4. Keamanan
Mengenali dan mengantisipasi penipuan
perbankan, cara menghindari penipuan perbankan, ikut mencegah menjamurnya
target pencurian data perbankan, cara aman menghindari pencurian data pribadi
perbankan ketika traveling, dan mengetahui cara menghadapi penipuan data
perbankan.
5. Perlindungan
Melindungi investasi dengan asuransi jiwa,
memilih asuransi investasi yang tepat, memilih perusahaan investasi terpercaya,
melindungi investasi dengan cara alokasi aset, dan mengetahui perlindungan
hukum tentang menanam investasi dan menjadi investor di Indonesia.
Untuk memiliki kondisi keuangan yang sehat, kita perlu melakukan Financial Check Up secara berkala dengan mengevaluasi hal-hal berikut:
1. Utang
Cek pinjaman produktif dan cicilan berada di
bawah 30% penghasilan perbulan.
2. Biaya Hidup lebih kecil daripada Pemasukan
Biaya hidup maksimal 50% dari penghasilan, dan
paham tentang prioritas keuangan.\
3. Memiliki Dana Darurat
Dana darurat minimal 3x pengeluaran rutin dan
berbentuk kas.
4. Memiliki Tabungan
Memiliki tabungan untuk rencana dan tabungan
untuk masa depan.
Alokasikan penghasilan bulanan secara ideal seperti berikut untuk memiliki perencanaan keuangan secara cermat dan tertata:
1. 5% untuk zakat, infak, sedekah
2. 10% untuk dana darurat dan asuransi
3. 30% untuk biaya hidup
4. 30% untuk cicilan pinjaman
5. 15% untuk investasi
6. 10% untuk gaya hidup
Beberapa tips keuangan praktis bagi Ibu Rumah Tangga:
1. Bedakan antara keinginan dan kebutuhan, berpegang
teguh dan prioritaskan kebutuhan, dengan ini kita akan mampu berhemat dan
tabungan tidak mudah habis.
2. Ciptakan tujuan bulanan akan membantu kita
melacak arah pengeluaran dalam satu bulan; sehingga kita dapat memangkas
beberapa pos yang biayanya dapat ditekan.
3. Agar belanja online tak membuat tabungan
kosong, Mama dapat mengalokasikan dana khusus (budgeting), memilih pembayaran
yang tepat, memanfaatkan voucher diskon, set E-Banking untuk transaksi
tertentu, dan berbelanja bersama teman untuk berbagi ongkos kirim.
4. Secara tidak sadar, perempuan banyak menghabiskan
uang untuk produk perawatan kecantikan; siasati agar pengeluaran ini menjadi
lebih hemat dengan membuat list, memilih produk multifungsi, memanfaatkan
sampel, tidak mudah tergoda rayuan iklan, dn mengalokasikan dana khusus.
5. Hemat bumbu dan makanan agar uang tak habis
sia-sia; biasakan keluarga makan di rumah, memasak sesuai porsi, masak makanan
yang tak mudah basi, belanja sesuai list, belanja bulanan dalam jumlah besar,
menetapkan budget harian dan menggunakan promo toko.
6. Sisihkan uang setiap bulan meski tak seberapa
untuk dana darurat; karena dana darurat tidak bisa dipastikan jumlahnya dan
akan berubah sesuai situasi keuangan.
7. Ajari anak-anak menabung; jadi teladan, membiasakan
sejak dini, menggunakan uang saku sebagai media, tegas, membuatkan tabungan dan
beri insentif untuk menambah semangat anak menambah saldo yang mereka miliki.
8. Teliti semua tagihan dan pastikan kebenarannya,
karena walaupun sudah terhubung dengan sistem, bisa saja terjadi kesalahan yang
dapat merugikan. Segera laporkan ke pihak bank bila terjadi kesalahan.
9. Untuk mengatasi masalah utang yang jumlahnya
cukup besar, konsultasikan pada bank atau financial planner untuk mendapatkan
solusi terbaik.
10. Miliki investasi yang memiliki pricing power
dengan jangka waktu yang lama untuk meminimasi efek dari inflasi. Pilih lembaga
investasi yang sudah terdaftar di OJK agar pemerintah dapat melindunginya jika
suatu ketika ada krisis keuangan nasional maupun internasional.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menambah penghasilan rumah tangga; kita
dapat bekerja secara aktif, menjadi investor ataupun menjadi womenpreneur. Bagi
Mama yang akan memulai usaha, pertimbangkan bidang yang spesifik; hobi dan
kesukaan, cek pasar, dan jam kerja. Kenali juga untung dan ruginya; pisahkan
keuangan pribadi dan usaha, memiliki catatan arus kas yang rapi, juga
pertimbangkan modal investasi dan biayanya. Pertimbangkan juga bila mama ingin
menjalankan usaha dengan bermitra atau sendiri, juga asal modal. Jenahara menambahkan
agar mama memiliki restu dan dukungan dari suami dan keluarga untuk menjalankan
usaha ini, selain itu juga nikmati proses dan bersabar; karena tidak ada usaha
yang instan.
Beberapa tips keuangan pebisnis yang dapat
dirangkum dari workshop kali ini antara lain:
1. Memiliki rencana pengeluaran
2. Tidak memiliki utang konsumtif
3. Memiliki tabungan dan investasi
4. Memiliki dana darurat
Pada akhirnya, hal yang terpenting bukanlah berapa
banyak jumlah uang yang kita peroleh, melainkan bagaimana cara kita mengelola
dan berapa banyak uang yang dapat kita gunakan.
Terima kasih The Urban Mama dan Visa Indonesia untuk
kesempatannya menjadi bagian dari Kampanye #IbuBerbagiBijak untuk berbagi
informasi mengenai pentingnya literasi keuangan terutama untuk para ibu. Semoga
beberapa poin yang dapat saya rangkum di atas dapat membantu kita semua untuk
memiliki kondisi keuangan yang sehat dan terhindar dari kemiskinan.