The
hardest part of raising a child is teaching them to ride bicycles. A
shaky child on a bicycle for the first time needs both support and
freedom. The realization that this is what the child will always need
can hit hard. ~Sloan Wilson
Saat Enzo lulus toilet training, Opa membelikannya sebuah sepeda roda
dua (terdapat dua roda kecil penyangga pada roda bagian belakang) dengan
boncengan di bagian belakang agar Enzo dapat membonceng Dante saat
bersepeda. Begitu pula saat Dante lulus toilet training, Pop
membelikannya sebuah sepeda roda tiga. Dante senang sekali, artinya dia
tidak perlu duduk diam dibonceng Kakak Enzo lagi. Dante selalu
bersemangat mengayuh pedal dan melatih tangannya agar terampil
bersepeda, agar dia mampu mengalahkan Kakak Enzo saat balap sepeda.
Enzo, walaupun belum lancar bersepeda, senang membantu Dante bersepeda.
Enzo memberi tahu Dante cara meletakkan kaki di pedal, membetulkan
posisi tangan Dante, mendorongnya dengan sepedanya, mendorongnya dengan
tangan dan kakinya. Sesekali Enzo menghampiri saya dan meminta agar dua
roda penyangga kecil di sepedanya dilepas saja. Dia ingin terlihat lebih
keren dan berani di mata adiknya
Saya selalu mengiyakan, tapi sampai saat ini roda penyangganya belum
dilepas juga. Enzo sibuk sekali kelihatannya, tapi saya senang
melihatnya.
Saya sengaja memilih lapangan basket di dekat rumah sebagai tempat untuk Enzo dan Dante latihan bersepeda. Permukaannya rata dan aman dari kendaraan. Waktunya tidak lama, 30 menit paling lama – di pagi atau sore hari. Tidak ada pakaian khusus, hanya t-shirt yg menyerap keringat dan topi. Rencananya, kalau Enzo dan Dante sudah mahir bersepeda dan mulai bersepeda di jalanan ramai, baru deh, saya belikan helm dan perlengkapan bersepeda yg lain
Semoga semua kakak dan adik ini selalu saling membantu dan menyemangati seperti ini sampai dewasa nanti ya!
Selamat bersepeda dan selamat berakhir pekan!